Setelah puluhan tahun memakai huruf dan angka dalam nomenklatur semua mobilnya, Volvo akan sepenuhnya mengubah strategi penamaan yang digunakan untuk menamai mobilnya.
Dalam percakapan dengan majalah Inggris, Autocar, pimpinan Volvo, Hakan Samuelsson, mengonfirmasi perubahan tersebut.
Hakan Samuelson mengatakan bahwa mobil terbaru berikutnya akan memakai nama dan tidak ada kode huruf dan angka lagi.
Jadi, prioritasnya adalah mengadopsi nama dengan daya tarik tinggi yang lebih emosional dan menghindari istilah teknis.
“Jika Anda melihat mobil hari ini, mereka semua memiliki nama yang sangat terdesain. Sebut saja, XC, T8 dan All-Wheel-Drive,” kata Hakan Samuelson.

Semua spesifikasi umum pun dicap di bagian belakang bodi yang nantinya tak ada lagi. Para eksekutif jug mendukung strategi baru ini.
Diyakini, Volvo tanpa huruf dan angka itu akan diterapkan pada SUV kelas atas. Bisa jadi, macam Volvo XC90 yang nantinya akan menjadi mobil listrik murni.
“Kita berbicara tentang arsitektur yang benar-benar baru, yaitu generasi baru mobil listrik,” ucap Hakan Samuelson.
“Sangat bagus dan jelas untuk menunjukkan bahwa ini adalah awal yang baru. Kami tidak akan memiliki angka dan huruf atau semacam kombinasi teknik.”
“Mari kita beri nama seperti Anda menamai anak yang baru lahir. Kami memiliki diskusi yang sangat menarik dan kreatif," katanya tentang nama SUV baru itu.
Ini pengecualian yang sangat jarang terjadi karena Volvo sebelumnya selalu memakai tata nama numerik atau alfanumerik di sepanjang sejarahnya.
Sistem yang digunakan saat ini telah ada sejak 1995 dan membentuk huruf S untuk sedan, V untuk van, C untuk hatchback dan coupe, dan XC untuk SUV.
Setiap huruf disertai dengan angka yang mengacu pada ukuran model. Keluar dari skema ini secara langsung bertentangan dengan tren industri saat ini.
Soalnya, ketetapan umum menganggap kode lebih mudah distandarisasi secara global dan banyak pabrikan yang beralih ke nomenklatur kode.
Volkswagen, misalnya, hanya mengadopsi kombinasi huruf dan angka dalam portofolio model ID. Begitu pula dengan Kia yang belum lama ini merilis EV6.
Dipastikan, internal Volvo akan punya pekerjaan tambahan, yaitu mencari nama yang khas, unik, tapi harus selaras dengan filososi mobilnya.
Terpenting, tidak melanggar hak komersial jika satu nama ternyata sudah jadi milik pabrikan lain.