Gill Bratt bukan insinyur biasa. Dia lulusan MIT, yang bergerak di bidang elektrifikasi dan perjuangan melawan emisi sejak era 1980-an.

Ketika masih jadi mahasiswa, Gill Pratt berpartisipasi dalam lomba dan menang dalam balapan yang disediakan untuk kendaraan hijau dan ultra-efisien.

Sepanjang hidupnya dihabiskan untuk dunia mobil dan saat ini menjalani pekerjaan impiannya di Toyota.

Gill Bratt saat ini ia menjabat sebagai CEO Departemen Riset Toyota dan berdomisili di Kalifornia, Amerika Serikat.

Gill Bratt baru-baru ini terlibat dalam sejumlah pertimbangan transisi energi dari bahan bakar ke listrik.

Dia menjelaskan bahwa pindah ke sistem transportasi pribadi yang hanya berbasis mobil baterai adalah salah.

Artinya, mobil listrik murni tidak tepat dan dia mengatakannya sebagai pemilik Tesla Model X.

Soal Baterai

Gill Bratt mengemukakan pendapatnya dengan sangat jelas, "Saya adalah pemilik yang sangat bahagia dari Toyota Sienna hybrid, Toyota Rav4 PHEV, dan Tesla Model X.”

“Saya sering menggunakan Tesla yang merupakan mobil yang sangat bagus, tetapi saya berkendara rata-rata paling banyak hanya 50 kilometer.

Padahal, baterainya mampu membuat saya menempuh jarak 500 kilometer. Artinya, baterai itu jadi sia-sia.”

Melihat situasi ini, Gill Pratt menyampaikan analisisnya. Baterai Tesla Model X enam kali ukuran baterai Toyota Rav4 PHEV.

Menurutnya, dengan demikian, sekitar 6 mobil plug-in hybrid dapat dialiri tenaga dengan bahan baku yang sama dengan baterai mobil listrik.

Dengan cara ini, menurut dia, mobil plug-in hybrid lebih efektif menciptakan elektrifikasi sekaligus menekan drastis level emisi dari kendaraan di jalan.

Tesla Model X First Drive

Jalan Tengah

Gill Bratt meyakini mobil plug-in hybrid dan mild-hybrid yang harus didorong percepatan produksinya.

Dengan cara itu, percepatan transisi bisa dilakukan dengan cara yang lebih murah, baik produksi dan harga mobilnya.

Namun, kedua jenis mobil itu masih menghasilkan emisi meski ada argumen bantahannya, yaitu membatasi produksi baterai.

Apalagi, mesin bensin masih sangat dibutuhkan untuk mengatasi kompleksitas ketersedian energi baterai itu sendiri.

“Apa yang terbaik rata-rata bukanlah yang terbaik untuk setiap orang,” ujar Gill Bratt. Subjek yang berbeda memiliki kebutuhan yang berbeda, sesuai dengan tempat tinggal mereka.”

“Ada negara di mana sumber terbarukan tersebar luas, yang lain di mana listrik masih dihasilkan dengan bahan bakar fosil.”

Mengutip Einstein

Gill Bratt menekankan bahwa dia tidak menentang elektrifikasi, sebaliknya, dia yakin bahwa transisi energi di dunia transportasi sangat diperlukan.

Harus ada investasi pada sumber-sumber terbarukan untuk mendapatkan energi bersih yang dapat digunakan untuk menggerakkan mobil bertenaga baterai.

Jaringan pengisian harus ditumbuhkan dan korporasi harus terus berinvestasi untuk kemajuan mobil hidrogen.

Lalu, Gill Bratt menutup pidatonya dengan mengutip Albert Einstein: “Semuanya harus dibuat sesederhana mungkin dan itu tidak sederhana”.

Galeri: Tesla Model X first drive