Jika Anda tidak familiar dengan ambisi Hyundai terhadap mid-engine, semuanya dimulai pada 2014 dengan konsep Veloster Midship.

Sesuai namanya, showcar asal Busan itu berbasis Veloster dengan mesin yang dipasang di tengah, menggerakkan roda belakang dengan tenaga hampir 300 daya kuda.

Konsep RM15 dan RM16 lantas mengikuti dengan berbagai pembaruan, yang berpuncak pada RM19 bertenaga 400 dk untuk Los Angeles Auto Show 2019.

Brabd Korea Selatan itu sangat yakin versi produksi akan ikut hadir. Namun, hampir dua tahun berlalu, mobil sport-nya belum juga terungkap.

Untungnya, Jean Pierre Kraemer (dari rumah tuning JP Performance) memiliki kesempatan untuk melihat lebih dekat RM19 yang masih dalam tahap penyempurnaan itu.

Tidak sampai di sana, dia juga mengobrol dengan Albert Biermann, kepala penelitian dan pengembangan untuk Hyundai dan Kia.

Sosok yang bertanggung jawab atas divisi R&D itu mengatakan dua prototipe telah dibuat, dengan satu sedang menjalani pengujian di kampung halaman (Korsel) dan yang lainnya di Eropa.

Menariknya, kendaraan uji yang ditampilkan dalam video ini dibekali mesin 2,3 liter yang lebih besar daripada unit 2,0 liter yang dimiliki semua konsep RM sebelumnya.

Dalam kondisi saat ini, mesin itu memompa sekitar 350 dk. Tetapi, angka akhirnya akan berbeda, karena Hyundai masih perlu menyesuaikan unit empat pot tersebut untuk memenuhi regulasi emisi Eropa.

Output itu menurun 50 dk dari versi konsepnya, yang memiliki mesin 2,0 liter nan diadaptasi dari mobil balap Veloster N TCR.

Namun, 350 dk tetaplah memadai, terutama dalam paket mid-engine dengan distribusi bobot yang mungkin mendekati ideal.

Selain mesin berbeda, prototipe yang diperbarui ini menawarkan gearbox otomatis kopling ganda delapan kecepatan alih-alih sekuensial enam kecepatan dari RM19 asli.

Biermann mengatakan, kombinasi mesin plus gearbox tadi akan memberi mobil sport tersebut "pesona luar biasa", sebelum menambahkan versi produksinya belum tentu memiliki ban belakang 305 yang gemuk.

RM20e full listrik, dengan kekuatan puncak 750 daya kuda, lebih membutuhkannya, kata sang bos R&D.

Video berlanjut dengan JP melompat ke belakang kemudi, dan mengetahui dari anggota tim pengembangan Hyundai bahwa mesin 2,3 liter pada dasarnya telah dikembangkan untuk RM19 yang diperbarui.

Unit itu memompa 460 Newton-meter (339 pon-kaki) torsi dari 2.000 rpm, pada prototipe berplat nomor dan dikendarai di jalan umum. Artinya, tidak akan berbeda jauh dengan versi produksi.

Sosok yang bertanggung jawab atas mesin dari aspek berkendara itu menyebutkan, unit empat silinder turbocharged-nya berputar hingga 7.000 rpm, sehingga mengkonfirmasi rumor dari akhir 2020 tentang Hyundai yang mengerjakan mesin high revving 2,3 liter.

Perusahaan menghabiskan biaya sekitar 500.000 euro (Rp8,5 miliar) untuk membangun satu prototipe, dan model produksinya mungkin akan bernilai setara Porsche 718 GTS sembari menawarkan kinerja 718 GT4.

Butuh 4,3 detik dalam tes akselerasi 0-62 mil/jam (100 km/jam), tetapi karyawan Hyundai itu mengatakan performa terbaiknya adalah 3,88 detik.

Mengenai kapan kita akan benar-benar melihat versi final RM19 di showroom Hyundai, mungkin saja terjadi dalam beberapa tahun ke depan.