BMW mengeluarkan pengumuman mengenai recall atau penarikan kembali beberapa unit mobil BMW dan Toyota Supra di Amerika Serikat.

Dokumen yang diserahkan kepada otoritas Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional Amerika Serikat (NHTSA) mengungkapkan hal tersebut.

Menurut dokumen itu, beberapa unit BMW dan Toyota Supra cenderung kehilangan fitur bantuan pengereman.

Hal tersebut disebabkan oleh kesalahan pada software atau perangkat lunak manajemen mesin dari kedua mobil itu.

Recall melibatkan sebanyak 50.024 unit kendaraan dari kedua merek itu. Terdiri dari Toyota Supra 13.014 unit serta BMW M340i dan BMW M340i xDrive sebanyak 10.877 unit.

Ditambah lagi dengan penarikan BMW X4 M40i sebanyak 4.130 unit, BMW 745Le xDrive 470 unit, BMW X3 M40i 14.006 unit, dan 2.151 unit BMW Z4 M40i.

Semua mobil tersebut masih relatif baru, karena diproduksi antara tanggal tertentu dari tahun 2019 hingga 2021.

Galeri: Toyota GR Supra 3.0 2021

Adalah dokumen safety recall untuk kampanye NHTSA nomor 21V598000 yang mengungkapkan bahwa masalah keduanya terletak pada perangkat lunak manajemen mesin.

Menurut dokumen itu, masalah tersebut dapat menyebabkan pompa oli/vakum, yang memasok vakum untuk bantuan rem (brake boost), rusak dalam kondisi start mesin tertentu.

Penyebab kondisi kerusakan ini termasuk menekan tombol start/stop engine dua kali berturut-turut dengan cepat.

Selain itu juga menekan pedal rem dengan sangat singkat sambil menekan tombol start/stop engine.

Kerusakan tersebut dapat menyebabkan hilangnya fungsi bantuan rem, meskipun pengereman mekanis penuh tetap tersedia.

Disebutkan bahwa peningkatan jarak pengereman juga dapat terjadi, sehingga meningkatkan risiko kecelakaan menurut dokumen penarikan tersebut.

Untuk memperbaiki kerusakan tersebut, setiap dealer resmi harus memperbarui perangkat lunak manajemen mesin tersebut secara gratis.

Pemilik BMW dan Toyota Supra di Amerika Serikat yang terkena dampak dari penarikan tersebut akan diberitahu melalui surat resmi mulai 1 Oktober 2021.

Sebagai catatan, pihak Toyota Supra memang harus lebih banyak melakukan evaluasi mendalam terkait produk-produk mereka di pasaran.

Sebab, ini adalah penarikan ketujuh yang dialami Toyota Supra (yang juga bermesin BMW) sejak peluncuran mobil coupe dua kursi tersebut pada tahun 2019 lalu.

Masalah yang terjadi sebelumnya pada Toyota Supra termasuk adanya risiko kebakaran karena las tangki bahan bakar yang salah dan hilangnya fungsi lampu depan.