Dua pabrikan pembuat mobil terbesar Amerika Serikat, Ford dan General Motors, baru-baru ini sedang berselisih paham, dan itu semua karena satu kata: “Cruise”.

Dalam sebuah berita yang dimuat Detroit Free Press belum lama ini, Ford Motor Company sudah menyampaikan protesnya secara resmi.

Ford meminta Kantor Paten dan Merek Dagang Amerika Serikat (USPTO) untuk mencabut hak merek dagang General Motors atas merek "Cruise" dan "Super Cruise."

Juru bicara Ford, Mike Levine, telah menyampaikan hal tersebut dalam postingan di akun Twitter pribadinya, yang kami lampirkan di bawah ini.

 

Menurut Levine, Ford tidak punya pilihan selain meminta USPTO untuk mencabut hak merek dagang yang diberikan untuk kedua kata tersebut.

Menurut Levine, jika General Motors konsisten, seharusnya kedua kata tersebut tidak didaftarkan sebagai merek sejak awal.

Ya, rupanya, usut punya usut, Ford sepertinya ingin membalas tindakan General Motors kepada mereka sebelumnya.

Untuk diingat, General Motors telah menggugat Ford atas penggunaan merek “BlueCruise” untuk teknologi bantuan pengemudi hands-free (lepas tangan) dari Ford.

Levine kemudian merespons dengan mengutip merek lain yang telah menggunakan merek "cruise" dalam teknologi bantuan pengemudi mereka, yang tampaknya tidak menjadi masalah bagi General Motors.

Merek-merek ini termasuk Mack Truck (Predictive Cruise), ZF (Autocruise), RoboCars (Robocruise), Hyundai (Smart Cruise Control), dan BMW (Active Cruise Control).

Levine telah menanggapi sebelumnya dengan pernyataan serupa, tetapi permintaan yang diajukan ke USPTO adalah perkembangan terbaru dari keributan merek dagang tersebut.

Galeri: Ford BlueCruise: First Drive

General Motors telah menanggapi langkah dari Ford itu, seperti dilansir dari Detroit Free Press.

"Sebagai sistem bantuan pengemudi hands-free pertama di industri di pasar, GM Super Cruise pertama kali diumumkan pada 2012,” kata juru bicara General Motors, Darryll Harrison, dalam sebuah pernyataan.

“Dan sistem ini telah memiliki kehadiran komersial yang mapan sejak 2017 dengan sekitar 10 juta mil yang digerakkan menggunakan teknologi hingga saat ini," Harrison menambahkan.

Teknologi atau fitur Ford BlueCruise sendiri akan tiba akhir tahun 2021 dan akan dipasang pada truk pikap merek terlaris Ford di Amerika Serikat, Ford F-150.

Pihak Blue Oval (julukan Ford) mengharapkan setidaknya 15 persen dari Ford F-150 mendatang sudah dipasangi perangkat lunak BlueCruise.

Fitur mengemudi otonom ini juga akan tersedia pada Ford Mustang Mach-E, dan akan dijadikan standar untuk hampir semua trim Ford Mustang Mach-E.

Kecuali pada trim dasar Ford Mustang Mach-E, fitur BlueCruise ini akan tersedia sebagai paket opsi dengan tambahan 3.200 dolar AS atau sekitar Rp459 juta.