Pasti bakal sulit buat Bugatti melahirkan model baru yang mampu menandingi monster macam Bolide, bukan? Mungkin saja.
Namun, jangan lupa, brand Molsheim itu kini bekerja sama dengan spesialis hypercar listrik, Rimac Automobili.
Kombinasi tak terduga ini mengaku siap melahirkan proyek-proyek ekstrem.
Mate Rimac, CEO Bugatti-Rimac, berbicara kepada Motor Trend tentang bagaimana masa depan perusahaan baru ini bakal lebih dari sekedar Chiron.
Sosok di belakang kehadiran mobil produksi tercepat dunia, Nevera, tersebut mengatakan dia "mungkin melakukan sesuatu yang gila".
Mate Rimac berhasrat memperluas jajaran Bugatti menjadi lebih dari sekadar hypercar dua kursi.
Eksekutif berusia 33 tahun itu tidak menutup peluang hadirnya coupe megah dengan kap mesin panjang (long-hood) atau bahkan SUV.
Model yang kedua rasanya tidak terlalu mengejutkan, mengingat sebagian besar brand papan atas telah gagal menahan godaan untuk meluncurkan kendaraan utilitas.
Sang pengusaha asal Kroasia melanjutkan, model masa depan Bugatti bisa menjadi "sesuatu yang benar-benar gila dan tidak terpikirkan oleh siapa pun."
Tampaknya tak ada batas soal bagaimana marque Prancis itu akan berkembang di era pasca-Chiron. Mate Rimac mengatakan bahwa "Anda dapat melakukan banyak hal" dengan Bugatti.
Dan, bisa diprediksi, hanya masalah waktu sebelum Bugatti memanfaatkan pengetahuan dan teknologi EV milik Rimac.
Mate Rimac tertarik mendiversifikasi keluarga Bugatti dengan cara yang sama seperti era keemasan perusahaan di awal 1900-an.
Per wawancara dengan Autocar pada awal Juli, Mate mengatakan model full listrik akan diluncurkan sebelum akhir dekade ini, dan dia akan menjadi produk bespoke, alih-alih rebadge Nevera.
Selain itu, mesin pembakaran dengan sentuhan hybrid sedang dikerjakan untuk model terpisah.
Prioritas pertama mereka kemungkinan menyiapkan pengganti Chiron, dan akan menarik untuk melihat apakah unit quad-turbo W16 akan dipertahankan.
Bugatti telah secara eksklusif menggunakan mesin 8,0 liter sejak Veyron orisinal memulai debut pada 2005.
Mobil modern pertama perusahaan di era VW Group itu mendapat banyak turunan, sama dengan suksesornya Chiron, dan semua berbagi sumber tenaga dalam berbagai versi.
Sementara itu, Rimac akan tetap lebih eksklusif dibanding Bugatti, karena produksi akan dibatasi hanya 100 unit mobil pertahun.
Ketika jajaran Bugatti siap untuk (akhirnya) berkembang, Rimac akan tetap menggunakan portofolio satu mobil, dengan penerus Nevera dijadwalkan tiba sekitar 2025 dengan nama berbau Kroasia.
Sumber: Motor Trend