Berakhirnya hubungan Yamaha dengan pembalap Maverick Vinales menjadi cerita yang banyak disorot pencinta MotoGP dalam beberapa waktu ini.
Bagaimanapun cerita itu menjadi bagian dari pasang surut Yamaha di arena MotoGP.
Pabrikan berlogo Garpu Tala ini memang sempat menjadi jawara di arena balap MotoGP dengan banyak pembalap terbaiknya seperti Valentino Rossi atau Jorge Lorenzo.
Tapi, tahukah Anda bahwa Yamaha menjadikan motorsport sebagai bagian penting dalam budaya perusahaan Jepang tersebut?
Sejak berdiri pada 1 Juli 1955, Yamaha langsung mengambil peran dalam kegiatan motorsport.
Tepatnya, setelah 10 hari berdiri sebagai sebuah perusahaan, Yamaha langsung menerjunkan pembalap pabrikannya untuk berlomba.
Dengan menggunakan sepeda motor Yamaha YA-1, Yamaha resmi memperkenalkan dirinya sebagai pemain baru di motorsport lewat aksinya di putaran ketiga Mount Fuji Ascent Race pada 10 Juli 1955.
Aksi perdana tersebut menjadi momentum Yamaha di arena balap.
Dan kini memasuki usia ke-60 tahun di arena motorsport, Yamaha dirundung keprihatinan lantaran sejak beberapa tahun tidak merasakan podium utama sebagai juara dunia MotoGP.
Yamaha memang menjadikan motorsport sebagai kesempatan berharga untuk mendemonstrasikan keunggulan produk Yamaha di hadapan publik.
YA-1 yang saat itu baru saja diluncurkan, tampil mendominasi dan meraih kemenangan dalam debut balapan Yamaha itu. Hal ini pun menjadi langkah awal utama sebagai pabrikan motor.
Terinspirasi pesan presiden pertama Yamaha Motor, Genichi Kawakami, yakni, “Jika kamu akan melakukannya, cobalah menjadi yang terbaik”, memacu Yamaha untuk menjangkau dunia dengan semangat menghadapi tantangan (Spirit of Challenge).
Setelah menjalani debut balapan dunia di Catalina GP di Amerika Serikat tahun 1958, langkah selanjutnya berkompetisi perdana di Road Racing World Championship Grand Prix yaitu di Grand Prix Perancis, Mei 1961.
Galeri: 60 Tahun Yamaha di motorsport
Dua tahun sesudahnya di tahun 1963, pembalap pabrikan Fumio Ito meraih kemenangan GP pertama untuk Yamaha di Grand Prix Belgia, menggunakan RD56 di kelas 250cc.
Lalu tahun berikutnya gelar juara untuk pembalap dan konstruktur diraih Yamaha untuk pertama kalinya lewat aksi pembalap Phil Read di kelas 250cc.
Antara tahun 1963 hingga 2020 Yamaha telah mengoleksi total 511 kemenangan.
Tidak hanya kemenangan saja, sebagai peserta balapan Grand Prix, Yamaha aktif mendukung, menjaga dan mendorong budaya motorsport.
Dimulai dari pembalap-pembalap Grand Prix, perhatian juga diarahkan pada para pembalap di seluruh dunia, memahami kebutuhan dan menciptakan teknologi untuk membantu menumbuhkan potensi mereka.
Yamaha juga mengembangkan banyak teknologi baru melalui racing, dan kemudian mengadaptasikannya ke dalam model produksi. Cara ini juga menunjukkan luasnya tantangan di dunia balapan.
Pada bulan Februari 2021 Yamaha mengumumkan akan terus bersaing di MotoGP selama lima tahun lagi (2022–2026).
Sebagai perusahaan, Yamaha tidak pernah puas dengan status quo. Keputusan ini menjadi komitmen untuk membuka jalan menuju masa depan yang fantastis melalui balap, tentunya dengan didorong oleh Spirit of Challenge.
Rasanya tidak sabar untuk bisa menyaksikan Yamaha kembali berjaya seperti era sebelumnya.
Galeri: Yamaha Niken GT
Sumber: Yamaha