Jika Anda menggemari dunia otomotif sejak lama, mungkin menyimpan ingatan samar tentang konsep Dodge Hornet bergaya boxy dari Geneva Motor Show 2006 (gambar di atas).
Hampir dua dekade berselang, brand Amerika Serikat (AS) itu diduga akan menghidupkan kembali nama tersebut untuk sebuah crossover kompak masa depan.
Model ini akan berbagi fondasi dengan crossover Tonale baru dari Alfa Romeo.
Menurut Mopar Insiders, plug-in hybrid bisa menjadi opsi powertrain yang digunakan. Dengan demikian, Hornet akan menjadi produk pertama Dodge dengan pengaturan PHEV.
Kabarnya, dia akan dibekali mesin empat silinder 2,0 liter turbocharged dengan bantuan motor listrik. Namun, output keseluruhan belum tersedia.
Sebagai pengingat, Alfa Romeo Tonale juga bakal tersedia sebagai PHEV.
Galeri: Dodge Hornet Concept 2006
Bicara soal Tonale, Alfa Romeo sebenarnya menunda peluncuran model tersebut karena para eksekutif tidak senang dengan kinerja powertrain plug-in hybrid yang ada.
Perusahaan mengundur debutnya demi sistem yang lebih baik.
Dodge Hornet, di sisi lain, dikabarkan akan mulai dijual pada musim gugur 2022.
Stellantis - perusahaan induk Dodge dan Alfa Romeo - akan membangun crossover kecil dua baris itu bersama Tonale di pabrik Naples, Italia.
Jika memang demikian, kita bisa menarik kesimpulan bahwa debut Hornet akan terjadi pada awal tahun depan, bahkan mungkin akhir 2021.
Hornet dan Tonale mungkin juga tersedia dengan mesin empat silinder 1,5 liter turbocharged, dengan bantuan hybrid ringan.
Pengaturan ini akan menghasilkan output sekitar 200 daya kuda (149 kilowatt).
Hornet akan menempati ruang yang sebelumnya diisi Dodge Journey dalam lineup perusahaan. Saat ini, satu-satunya crossover milik mereka adalah Durango.
Sementara itu, Tonale akhirnya memberikan Alfa Romeo produk baru untuk ditawarkan kepada pelanggan.
Stelvio dan Giulia dirasa sudah mulai "usang". Jajaran mereka butuh sesuatu yang segar demi memikat pembeli ke dealer.
Konsep awal Hornet, 15 tahun lalu, seharusnya mendapatkan versi produksi. Sayang, waktunya tidak tepat.
Proyek tersebut terjadi saat Daimler melepas kepemilikan Chrysler, dan dunia kala itu berada di puncak keruntuhan finansial.
Faktor-faktor itu sudah cukup membuat Hornet gagal meluncur dari pabrik ke showroom.
Galeri: Dodge Durango 2021
Sumber: Mopar Insiders