Jika kita mengingat kembali peristiwa sekitar hampir empat tahun yang lalu, rasanya itu sudah lama sekali.
Berada di antara semua bencana alam, pergolakan politik, dan pandemi global yang sedang berlangsung, itu seakan seperti seumur hidup yang lalu.
Namun, kami masih ingat pada 17 November 2017, setelah peluncuran truk semi Tesla, CEO Tesla, Elon Musk, mengejutkan dunia dengan meluncurkan Tesla Roadster generasi berikutnya.
Tahun 2020 adalah waktu produksi yang ditargetkan Elon Musk saat itu untuk Tesla Roadster, tetapi target itu tidak tercapai karena pandemi Covid-19.
Pada awal tahun ini, Elon Musk pun menyebutkan tahun 2022 sebagai target barunya untuk memproduksi Tesla Roadster.
Tetapi, tampaknya lagi-lagi Tesla tidak kebal terhadap pandemi Covid-19, kekurangan semikonduktor, dan semua kekacauan yang disebabkan oleh situasi ini.
Dalam postingan Twitter terbaru, Kamis (2/9/2021), Elon Musk kembali memundurkan targetnya menjadi 2023 sebagai saat Tesla Roadster baru akan dikirimkan.
Dengan catatan, “tahun 2022 tidak terjadi mega-drama." Mungkin yang dimaksud “mega-drama” adalah berbagai krisis yang dialami sepanjang 2020 hingga sekarang.
Dalam tweet tersebut, Elon Musk mengakui bahwa tahun 2021 bukanlah tahun yang baik untuk menindaklanjuti proses tahun 2020 karena Covid-19 melanda dunia.
Setiap pembuat mobil telah merasakan penderitaan akibat kekurangan semikonduktor global.
Sehingga, menyebabkan beberapa perusahaan seperti General Motors terpaksa memproduksi kendaraan baru tanpa memasang sistem tertentu.
Sedangkan perusahaan yang lainnya seperti Ford, memiliki ribuan kendaraan yang terpaksa mangkrak, menunggu stok microchip untuk menyelesaikan prosesnya.
Melalui semua itu, Tesla tampak kebal berkat upgrade teknologinya yang bereaksi terhadap kekurangan chip lebih cepat.
Produksi Tesla sebenarnya naik pada tahun 2021, sedangkan yang lainnya turun.
Galeri: Tesla Roadster
Namun, dengan diunggahnya tweet terbaru dari Elon Musk itu, sepertinya kita bisa merasakan apa yang terjadi di balik layar Tesla.
Tesla Cybertruck yang ditunggu-tunggu juga tertunda. Dan, meskipun Tesla Roadster berjanji untuk jadi mobil performance yang luar biasa, itu juga merupakan kendaraan khusus yang sangat mahal.
Menunda produksinya tidak akan merusak keuangan, tapi dengan harga mulai 39.900 dolar AS (Rp569 juta), Tesla Cybertruck bisa jadi penghasil uang yang luar biasa bagi Tesla.
Dalam tweet baru ini, Elon Musk tampaknya juga secara tersirat mengakui, perusahaan masih bergantung pada rantai pasokan global.
Tahun 2023 akan menandai enam tahun sejak kejutan debut Tesla Roadster.
Bahkan, dengan Elon Musk mengklaim mobil itu dapat mencapai akselerasi 0-60 mil/jam dalam 1,1 detik, itu belum cukup cepat untuk berlari lebih cepat dari bencana global.
Sumber: Elon Musk / Twitter via MotorTrend