Pandemi Covid-19 menyebabkan perubahan dramatis dalam kebiasaan mengemudi setiap orang sepanjang kuartal pertama 2020 lalu. Terutama yang berkaitan dengan pengemudi di jalan raya.

Kebijakan lock down, penutupan berbagai usaha, dan transisi pekerjaan dari kantor ke rumah (work from home), membuat jumlah orang yang mengemudi mobil menjadi berkurang di jalanan.

Tren tersebut kemudian berlanjut hingga kuartal pertama 2021. Tetapi di Amerika Serikat, ada tren lainnya yang cukup ironis terkait hal tersebut.

Meskipun makin jarang orang mengemudi dan jarak tempuh lebih sedikit, data membeberkan tingkat kematian akibat kecelakaan lalu lintas juga meningkat.

Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional Amerika Serikat (NHTSA) merilis perkiraan awal kematian akibat kecelakaan lalu lintas hingga kuartal pertama tahun 2021.

Meskipun itu hanya perkiraan, data menunjukkan tren lebih sedikit jarak yang ditempuh oleh pengemudi, namun lebih banyak jumlah kematian di jalan raya.

Dalam tiga bulan pertama tahun 2021, laporan memperkirakan 8.730 orang meninggal dunia dalam kecelakaan kendaraan bermotor dibanding 7.900 kasus pada tahun 2020.

Artinya persentase kematian meningkat 10,5 persen, dan itu juga merupakan perkiraan kuartal pertama tertinggi dari NHTSA setidaknya dalam 12 tahun terakhir. Tapi itu hanya sebagian dari cerita.

Peningkatan kematian dapat berkorelasi dengan peningkatan jarak tempuh, tetapi seperti tahun lalu, kebalikannya berlaku untuk kuartal pertama tahun 2021.

Jarak tempuh turun 2,1 persen, dan meskipun itu tidak terdengar banyak, itu sebenarnya setara dengan sekitar 14,9 miliar mil.

Ketika Anda menghitung, semuanya setara dengan tingkat kematian 1,26 per 100 juta kendaraan mil perjalanan (VMT).

Perkiraan dari kuartal 1 2020 memiliki angka 1,12, yang juga naik dari 1,05 pada 2019.

Seperti jumlah total kematian, tingkat kematian saat ini 1,26 lebih tinggi daripada titik mana pun dalam 12 tahun sebelumnya. Bahkan, itu jauh lebih tinggi.

Apa alasannya? Menurut NHTSA, itu terkait dengan perilaku mereka di belakang kemudi yang mengandung risiko.

Mengebut, mengemudi dengan gangguan (misalnya sambil mengangkat handphone), mengemudi di bawah pengaruh obat-obatan atau alkohol, serta mengemudi tanpa sabuk pengaman adalah semua faktornya.

Ini adalah faktor yang sama yang diidentifikasi NHTSA pada tahap awal pandemi hingga 2020.

"Kami harus mengatasi hilangnya nyawa yang tragis yang kita lihat di jalan pada 2020 dengan mengambil pendekatan transformasional dan kolaboratif terhadap keselamatan,” kata Dr. Steven Cliff, pelaksana tugas administrator NHTSA.

“Semua orang termasuk mereka yang merancang, mengoperasikan, membangun, dan menggunakan sistem jalan berbagi tanggung jawab untuk keselamatan jalan," Cliff menambahkan.

"Kami bekerja sama dengan mitra keselamatan kami untuk mengatasi perilaku mengemudi yang berisiko seperti ngebut, mengemudi dengan gangguan, dan tidak memasang sabuk pengaman," ucapnya.

Galeri: Volvo Hancurkan 10 Mobil untuk Simulasi Pertolongan Kecelakaan