Waktu berjalan, namun rumor soal kemunculan Apple Car terus bermunculan di media online.
Kali ini, giliran DigiTimes yang melaporkan bahwa raksasa teknologi tersebut sedang berada di Asia untuk bertemu dengan perwakilan Toyota, dan membahas mengenai potensi kerja sama.
Tujuan Apple adalah menemukan mitra terpercaya dan solid dari sektor otomotif, dalam upaya meluncurkan kendaraan produksi pertama mereka pada 2024.
Sayangnya, detail soal ini masih sangat langka, dan kami tidak tahu kapan atau di mana kedua pihak akan bertemu membicarakan proyek ambisius tersebut.
Meski demikian, satu hal menarik yang dilaporkan DigiTimes adalah bahwa fokus diskusi kemungkinan besar mengenai pasokan baterai.
Ya, sejak awal, proyek Apple Car memang dirancang sebagai kendaraan yang sepenuhnya bertenaga listrik.
Galeri: Apple ONE & Apple ONE Sport
Sementara itu, MacRumors juga melaporkan bahwa perwakilan Apple sudah bertemu dengan SK Group Korea Selatan dan LG Electronics pada Agustus lalu.
Dan, kemungkinan besar, teknologi baterai juga menjadi fokus pembicaraan mereka pada momen itu.
Perusahaan lain yang pernah dihubungi oleh Apple untuk proyek mobil listrik mereka dalam beberapa bulan terakhir, termasuk Nissan, Magna, Hyundai, dan beberapa lainnya.
Walaupun kita tahu, upaya tersebut membuahkan sedikit atau bahkan tanpa keberhasilan sama sekali.
Menurut sumber yang berbeda, Apple ingin memulai perakitan kendaraan listrik semi-otonom mereka pada 2024, dan saat ini sedang fokus untuk membangun rantai pasokan yang diperlukan.
Reuters bahkan melaporkan perusahaan teknologi itu sedang mengembangkan desain baterai generasi baru, yang seharusnya menjadi revolusi seperti iPhone asli.
Apakah Apple ingin memasok baterai dari perusahaan lain sampai mereka siap dengan teknologi sendiri, atau perusahaan tertarik untuk mengalihdayakan produksi baterai tersebut - jujur saja, pada titik ini, kami juga tidak yakin.
Namun, satu hal yang kami tahu, 2024 mungkin agak terlalu optimistis untuk dijadikan tenggat peluncuran Apple Car.
Pasalnya, kekurangan chip global dan krisis di berbagai aspek kehidupan akibat pandemi Covid-19 masih terus menghantui.