Mercedes-Benz menjadi pabrikan mobil terkini yang menciptakan kendaraan bercorak khusus untuk menghormati LGBTQ Pride.
Perusahaan asal Jerman itu menggunakan model G-Class sebagai titik awal untuk menerapkan gradien tema pelangi kepada SUV tersebut.
Perubahan warna dimulai dengan rona merah muda pada hidung. Namun, tonjolan di kapnya berwarna hijau untuk semburan warna ekstra di bagian depan.
Corak tersebut kemudian bertransisi menjadi ungu di sekitar dasar pilar A. Bagian pintu berubah, dari biru di depan menjadi hijau di belakang.
Dan, pada akhirnya, ekor mobil pun disapu warna kuning.
Roda hitam dan brush card yang serasi di atap juga menambah kontras pada kendaraan.
Mercedes-Benz saat ini sedang mengembangkan G-Class 4x4 Squared baru, menghadirkan versi lebih tangguh dari SUV yang sudah mumpuni itu.
Kendaraan tersebut memiliki ride height lebih tinggi, spatbor lebih besar, dan rak atap yang tampaknya memiliki bilah lampu di bagian depan dalam beberapa gambar.
Kami juga ingin melihat skema warna pelangi pada model yang akan datang itu, karena tampilan cerahnya akan menjadi kombinasi unik dengan gaya off-road.
Mercedes tidak sendiri sebagai pabrikan mobil yang menciptakan model khusus untuk Pride, terutama di antara brand raksasa dari Eropa.
Paling menonjol, Ford baru-baru ini membuat pikap Ranger Raptor yang dibalut corak pelangi dan kilau emas untuk Christopher Street Day di Cologne, Jerman.
Ford menyebutnya "Very Gay Raptor", jawaban terhadap seorang netizen di media sosial yang mengatakan warna Performance Blue untuk truk itu "sangat gay".
Selain itu, ada juga Bentley yang gemar merayakan Pride.
Pada 2020, mereka memamerkan model Bacalar dengan skema warna pelangi, lengkap dengan garis-garis bertumpuk dari setiap warna yang menghiasi tubuhnya.
Sang automaker juga membangun Continental GT Convertible dengan balutan pelangi untuk acara Virtual Pride 2020 di Cheshire East.
BMW melakukan hal serupa pada 2020, ketika mengambil Seri 8 Convertible dan menerapkan bungkus pelangi pada bodinya.
Tahun sebelumnya, perusahaan asal Jerman itu melakukan hal serupa untuk WorldPride di New York City.