Menurut sebuah penelitian, 20 persen ban yang diproduksi setiap tahun, berakhir di tempat pembuangan.

Penyebabnya beragam, mulai dari kempes dan kehilangan tekanan sangat cepat, sampai keausan yang tidak teratur, diakibatkan oleh tekanan ban nan buruk.

Persentase tersebut setara dengan total 200 juta ban yang tidak mampu memenuhi tujuan produknya.

Dengan kata lain, kondisi tersebut merupakan pemborosan luar biasa dalam hal biaya, bahan, serta energi yang digunakan dalam produksi ban.

Masalah keberlanjutan itulah yang menjadi dasar utama Michelin dalam menciptakan prototipe Unique Puncture-proof Tire System, yang juga dikenal sebagai Uptis.

Secara resmi diperkenalkan pada 2019, tetapi memiliki proses pengembangan yang dimulai sejak satu dekade silam, Michelin Uptis kian mendekati peluncuran publiknya.

Namun, sebelum itu terjadi, kami ajak Anda untuk melihat bagaimana ban ini bekerja saat dipasangkan pada Mini Cooper SE - berkat kanal YouTube Mr. JWW.

Galeri: Ban Airless Michelin Uptis

Dalam video yang dapat Anda tonton pada bagian atas halaman ini, Mr. JWW mewawancarai Cyrille Roget, Direktur Komunikasi Teknis dan Ilmiah Grup Michelin.

Pria asal Prancis itu tampak cukup antusias bicara soal inovasi perusahaannya dan berbagi pengetahuan tentang konstruksi ban tersebut.

Menurut Roget, Uptis terdiri dari sabuk dan jari-jari, dengan elemen terakhir terbuat dari sejumlah fiberglass tipis dan kuat untuk menopang bobot kendaraan.

Demi melindungi penemuan mereka ini, Michelin rupanya mengajukan 50 hak paten dalam pengembangannya.

Mr JWW kemudian melakukan test drive dengan Cooper SE yang sudah dipasangi Uptis.

Ini momen yang cukup spesial, karena dia salah satu orang pertama di luar Michelin yang mengujinya pada mobil.

Uptis bisa dibilang konsep yang hebat, dan kami tidak bisa tidak membayangkan respons publik ketika produk tersebut mencapai pasar pada 2024, seperti yang ditargetkan perusahaan.

Sebagai catatan, Michelin Uptis bukanlah upaya pertama dalam menciptakan ban tanpa udara. Beberapa perusahaan lain juga pernah mencoba.

Namun, pada tingkat ini, sangat mungkin bahwa dia akan menjadi ban airless pertama yang ditawarkan untuk penggunaan umum.