Apakah Anda siap untuk menyambut kehadiran Mercedes-AMG Roadster bertenaga listrik?
Dalam sebuah wawancara bersama Top Gear, Chief Operating Officer (COO) Mercedes, Markus Schafer, menjelaskan bahwa roadster listrik merupakan produk emosional yang penting untuk membangun brand mereka.
Ketika membahas kendaraan listrik, mudah sekali untuk fokus kepada hal-hal utama seperti tenaga dan jangkauan.
Namun, bagaimana dengan hubungan emosional yang membuat kita mencintai mobil pribadi? Sangat jarang tersentuh.
Bagi Mercedes-AMG, bahkan di ambang era elektrifikasi, keterlibatan pelanggan melalui produk yang menarik adalah suatu keharusan.
Dalam wawancara Schafer dengan Top Gear, jelas bahwa roadster listrik Mercedes-AMG tidak dimaksudkan untuk memecahkan rekor penjualan apa pun.
Faktanya, sang COO berkata terus-terang bahwa "kita harus menyadari permintaan untuk model roadster dan cabriolet sedang menurun."
"Cina bukan pasar cabrio, sedangkan pembeli di Eropa lebih sedikit dibandingkan beberapa tahun lalu. Tapi saya pikir ini adalah ide yang sangat menarik, sebuah produk emosional yang bisa membangun brand kami," tambah Schafer.
Ini adalah konsep yang membuat para automaker mainstream rela membangun mobil halo dalam bentuk supercar, meskipun hanya bisa dibeli oleh segelintir pelanggan.
Sama seperti Miata yang memberikan jiwa kepada keluarga Mazda, roadster listrik ini juga bisa menjadi sesuatu yang membuat pelanggan bersemangat ketika melihat lineup masa depan Mercedes-AMG, dan ingat kembali bahwa mengemudi mampu menarik emosi Anda.
Meskipun roadster tak terlalu baik dalam aspek penjualaan, mereka yang tidak membelinya hampir selalu menginginkan model tersebut.
Jika bicara tentang EV, kita tampaknya lebih fokus kepada angka daripada pengalaman berkendara.
Ide Mercedes-AMG untuk memperkenalkan EV yang lebih emosional ini terdengar sangat menarik.
Sebab, itu menunjukkan kepada kita sebuah masa depan di mana sang pengemudi masih bisa terkoneksi dengan mobil, terlepas dari apapun metode penggeraknya.
Tentu saja, powertrain EV tidak akan terdengar segarang V8 milik Mercedes-AMG konvensional, tapi kita pasti bisa menemukan sesuatu nantinya.
Galeri: Mercedes-AMG E-Performance 2021
Sumber: Top Gear