Jika Anda membeli mobil berbahan bakar bensin, bisa jadi Anda lebih memilih yang irit bahan bakar. Lalu, bagaimana dengan mobil listrik?
Intinya sama saja sebenarnya. Tapi, tentu yang dilihat bukan dari irit atau tidaknya bahan bakar, karena mobil listrik (EV atau electric vehicle) tidak berbensin.
Jarak tempuh kendaraan (untuk sekali isi daya) adalah hal yang dilihat pertama kali oleh pembeli EV sebelum membelinya, dan memang seharusnya begitu.
Apalagi jaringan atau saluran pengisian baterai di berbagai negara, termasuk Indonesia, masih belum seluas SPBU.
Penting bagi Anda untuk dapat menjangkau jarak sejauh mungkin sebelum mencari tempat untuk mengisi ulang daya.
Itu sebabnya pembuat mobil yang memasuki era EV memiliki tekad untuk meningkatkan jarak tempuh produk EV mereka sejauh yang mereka bisa.
Bahkan, beberapa di antara mereka mencoba melewati batas jarak tempuh 620 mil (1.000 kilometer) per sekali isi daya.
Tapi, target itu bukan untuk BMW, rupanya. Hal itu terungkap dari pernyataan pemimpin proyek BMW i4 2022, David Ferrufino, dalam sebuah wawancara dengan media Australia, WhichCar.
Galeri: BMW i4 eDrive 40 dan M50 2022
"Jarak 1.000 kilometer bukanlah target yang kami miliki dengan mobil listrik kami sepenuhnya," kata Ferrufino, yang berbicara dalam konferensi pers di Australia belum lama ini.
Ferrufino menambahkan, jangkauan maksimal tergantung segmen kendaraan yang ditawarkan.
Dalam hal BMW, EV mereka untuk dalam kota yakni BMW i3 tidak membutuhkan jarak 373 mil (600 km).
Sebaliknya jarak tempuh tersebut merupakan "solusi yang sangat ramah pelanggan" untuk BMW i4.
Sebagai catatan, BMW memiliki cukup baterai untuk melaju sejauh 367 mi (590 km) per WLTP dan hingga 300 mil (483 km) per EPA.
Sudut pandang Ferrufino terletak pada fakta bahwa BMW juga berinvestasi dalam meningkatkan jaringan pengisian dayanya.
Tujuannya untuk membuat perjalanan jauh tetap layak bahkan dengan mobil yang tidak memiliki jangkauan terbesar.
“Kami tidak hanya memiliki kemajuan dalam teknologi baterai, kami juga memiliki jaringan pengisian daya publik – yang berkembang pesat,” Ferrufino menegaskan.
“Pergi melintasi negara-negara di Eropa dari Norwegia ke Italia sudah merupakan pengalaman yang menyenangkan ketika Anda melakukannya dengan mobil listrik,” ujar Ferrufino.
Dalam kesempatan itu, Ferrufino juga menegaskan kecepatan sebuah mobil listrik dalam pengisian daya juga harus mengalami kemajuan.
Untuk BMW i4, diklaim dapat mengisi daya dari 10 hingga 80 persen dalam 31 menit menggunakan pengisi daya cepat DC 200kW.
Sumber: WhichCar