Sebuah konsorsium Inggris dari empat perusahaan telah meluncurkan Aura Electric Roadster, sebuah konsep mobil sport listrik dengan dua tempat duduk tanpa atap.

EV atau mobil listrik tersebut dibuat dengan tujuan untuk menunjukkan seperti apa masa depan mobil pengemudi.

Mobil itu dirakit dengan tangan dan dibantu oleh pemerintah Inggris melalui kantor Zero Emission Vehicles’ Niche Vehicle Network.  

Aura Electric Roadster adalah mobil konsep dua tempat duduk yang berfungsi penuh, tanpa atap.

Mobil ini juga legal di jalan raya, meskipun untuk memasukkannya ke tahap produksi adalah cerita yang berbeda.

Astheimer Design, BAMD Composites, Conjure, dan Potenza Technology yang merupakan perusahaan di balik proyek ini menghabiskan 11 bulan untuk mengembangkan Aura Electric Roadster.

Tujuan pengembangan mobil ini adalah untuk mengurangi dampak lingkungan melalui komposit alami yang ringan, desain rendah hambatan, serta lokasi sel baterai dan motor yang dioptimalkan.

Aura Electric Roadster ditenagai oleh powertrain all-electric yang memungkinkan jarak tempuh sekitar 643 km sekali isi daya. Terpasang pula dua baterai berkapasitas 44 kWh (total 88 kWh).

Galeri: Konsep Aura Electric Sports Car

Mobil ini dipamerkan dalam gelaran Cenex-LCV Show. Pengaplikasiannya terdengar tidak biasa, karena satu baterai berada di bagian depan, sedangkan yang lainnya di bawah sasis.

Tata letak ini dikatakan dapat meningkatkan kedinamisan berkendara serta kemudahan dalam perawatan karena distribusi bobot 50/50.

Baterainya memberi daya pada satu motor listrik yang menggerakkan roda belakang, yang dibalut dengan ban berdiameter besar dengan hambatan gelinding yang rendah.

Sayangnya, secara resmi belum ada angka spesifik mengenai tenaga yang dikeluarkan.

Berbicara soal desain, Aura Electric Roadster dibuat dengan pahatan yang mulus dengan bentuk yang menyerupai peluru demi kepentingan aerodinamika.

Desain penutup roda belakang, tirai udara, dan diffuser belakang yang besar membuatnya mudah meluncur di udara serta mampu mengurangi energi serta meningkatkan jangkauan Aura di jalanan.

Panel bodi ringan serta tahan lama berkat penggunaan serat komposit alami, kain tenun alami, serta pengaplikasian material kulit vegan pada interior.

external_image

Masuk ke interior, konsorsium mengatakan bahwa mereka menerapkan "pembaruan in-cabin yang mutakhir".

Tujuannya untuk menghilangkan kegalauan pengguna soal jarak tempuh dan memaksimalkan feedback pengemudi di dunia nyata.

Human Machine Interface (HMI) berukuran 10-inci ini memakai sistem Android Automotive OS, menjadikannya sebagai pengguna pertama sistem tersebut pada kendaraan asal Inggris ini.

Untuk mengurangi keraguan soal jangkauan atau jarak tempuh, perangkat lunak (software) ini mampu menemukan titik pengisian tercepat dan termudah.

Juga, pengoptimalan dan penggunaan energi di dunia nyata yang akurat hingga 0,5 persen.

Layar melingkar self-leveling berukuran 5-inci di bagian tengah kemudi yang ditenagai Android Automotive siap membantu pengemudi untuk mendapatkan informasi setiap saat.

*Artikel ini dibuat oleh Mikhael Partogi Tambunan yang sedang menjalani magang.