Banyak perusahaan mobil konvensional sudah membidik proyek elektrifikasi untuk tahun 2025. Salah satunya adalah VW Group.
Mereka bertekad untuk menjadi pemimpin pasar kendaraan listrik global paling lambat pada tahun 2025.
Tidak ketinggalan juga Hyundai yang berencana untuk menjual 560.000 mobil listrik per tahun mulai tahun 2025.
Juga, Ford yang menargetkan peningkatan investasinya dalam hal elektrifikasi menjadi 30 miliar dolar AS (setara Rp427,9 triliun) hingga 2025.
Mereka bukanlah satu-satunya perusahaan yang berjanji untuk menghabiskan banyak uang demi produk EV (Electric Vehicle/kendaraan listrik).
Jadi, akan menarik untuk melihat merek mana yang akan memenangkan perlombaan untuk mendominasi pasar kendaraan listrik.
Data dari 37 pembuat mobil yang dianalisis oleh pengecer mobil Skotlandia, Peter Vardy, Audi tampaknya akan memiliki kendaraan listrik paling banyak pada tahun 2025.
Menurut target resmi dari perusahan asal Jerman itu, Audi akan menambah 15 produk pada tahun 2025 dengan total 20 EV.
Produk-produk tersebut adalah Audi e-tron, e-tron Sportback, e-tron GT, Q4 e-tron, dan Q4 e-tron Sportback yang sudah dijual sebelumnya.
Lebih luas lagi, merek premium VW Group akan memiliki lebih banyak EV daripada merek Volkswagen Passenger Cars, yang mengharapkan tujuh model bertenaga baterai pada tahun 2025.
VW Group (termasuk Audi) secara keseluruhan kemungkinan akan berada di atas dengan total 41 kendaraan (termasuk 6 dari Skoda, 5 dari Porsche, 2 dari Cupra, dan 1 dari SEAT).
Namun, angka tersebut belum termasuk kemungkinan peluncuran dari Bentley, Lamborghini, dan Bugatti.

Podium kedua dihuni Toyota, karena perusahaan Jepang tersebut yang seharusnya tidak memiliki kendaraan listrik global bertenaga baterai pada akhir 2021 berencana membuat 15 kendaraan listrik pada akhir 2025.
Sejauh ini, angka itu adalah target yang paling ambisius, namun untuk merek dengan kaliber Toyota, angka tersebut bukanlah angka yang mustahil.
Merek premiumnya, Lexus, merevisi target mereka dari satu kendaraan listrik pada 2021 (UX 300e) menjadi dua pada 2025. Sehingga, total mobil listrik Toyota Motor Corporation menjadi 17 model.
Podium ketiga dihuni oleh BMW, dengan 13 EV pada akhir 2025, termasuk empat pada akhir tahun ini, di antaranya adalah BMW i3, iX3, i4, dan iX.
Merek MINI juga akan merevisi target mereka dari satu kendaraan listrik pada tahun 2021 (Cooper SE) menjadi dua pada tahun 2025.
Sehingga, total kendaraan listrik dari BMW Group menjadi 15 model (tidak termasuk Rolls-Royce).
Hyundai menghuni posisi keempat dengan total 12 model bertenaga baterai pada tahun 2025, termasuk Kona Electric, Ioniq Electric, dan Ioniq 5 yang sudah tersedia.
Perlu dicatat, angka tersebut hanya berlaku untuk merek Hyundai.
Jika saudaranya, Kia, yang memiliki 11 kendaraan listrik pada 2025 ikut diperhitungkan, Hyundai Motor Group akan menawarkan total 23 kendaraan listrik.
Divisi premium Hyundai, Genesis, juga tidak termasuk dalam hitungan tersebut.
Sebab, Genesis sudah menawarkan Genesis G80 versi EV dan segera meluncurkan Genesis GV60. Sehingga, total kendaraan listrik dari Hyundai Motor menjadi 25 model.

Hal yang menarik datang dari Stellantis, karena merek yang memiliki 32 kendaraan listrik pada tahun 2025 ini menempati peringkat kedua sebagai grup di belakang VW.
Perlu diingat, perhitungan ini hanya melibatkan merek Alfa Romeo, Citroen, DS, Fiat, Jeep, Peugeot, dan Opel/Vauxhall.
Chrysler, Dodge, dan Ram tidak disertakan dalam perhitungan tersebut.
Sementara Tesla, perusahaan yang telah membawa kendaraan listrik kepada publik, siap untuk menawarkan tujuh model pada tahun 2025.
Target tersebut naik dari empat produk Tesla yang sudah tersedia pada akhir tahun 2021, yakni Tesla Model 3, Model Y, Model S, Model X.
Tesla Cybertruck telah ditunda untuk 2022–2023, sedangkan Tesla Roadster paling cepat beredar pada 2023.
Catatan: Versi asli dari data ini salah menyatakan bahwa merek Hyundai akan memiliki 23 EV yang ditawarkan pada tahun 2025, bukannya 12 seperti yang diungkapkan perusahaan pada Desember 2020.
Judul dan informasi artikel telah diperbarui. Harap dicatat bahwa data Hyundai, Kia, dan Tesla dalam grafik di bawah ini tidak akurat.
*Artikel ini dibuat oleh Mikhael Partogi Tambunan yang sedang menjalani magang.
Sumber: Inside EVs