Kekurangan chip global atau krisis semikonduktor masih menghantui dunia industri otomotif global hingga saat ini.
Krisis tersebut adalah nyata dan memengaruhi jadwal produksi industri otomotif, termasuk dari merek-merek terkenal.
Faktanya, pada beberapa bulan pertama tahun 2021, para pembuat mobil sudah mulai mengalami panasnya situasi tersebut.
Pabrik perakitan satu per satu telah meliburkan produksinya. Bahkan, Toyota juga merasakan efek dari kekurangan semikonduktor.
Pada bulan Agustus lalu, Toyota memutusakan untuk menghentikan operasi di Amerika Serikat, Kanada, Meksiko, dan bagian lain dunia.
Ini sebuah hal yang ironis, mengingat Toyota merupakan salah satu pembuat mobil terbesar di dunia dan sempat bertahan dari krisis tersebut.
Dan kini, kabar terbaru, salah satu pembuat mobil ternama lainnya harus tunduk pada krisis chip tersebut. Pabrikan tersebut adalah Mercedes-Benz.
Surat kabar Jerman Frankfurter Allgemeine Zeitung (FAZ) memberitakan bahwa akibat krisis ini, waktu tunggu pelanggan bisa mencapai lebih dari satu tahun.
Galeri: Mercedes-AMG EQS 2022
Seperti dilansir Reuters, konfirmasi datang dari CEO Daimler, Ola Kallenius.
“Permintaan sangat besar di Mercedes-Benz dan pada saat yang sama sayangnya ada keterbatasan yang parah,” kata Kallenius kepada FAZ.
"Untuk beberapa model, waktu tunggu lebih lama daripada yang kami inginkan, dalam beberapa kasus lebih dari satu tahun," Kallenius menambahkan.
Kallenius juga mengungkapkan hal-hal yang diberitakan sebelumnya tentang masalah ini dalam wawancara tersebut.
Menurut Mercedes dan BMW, kekurangan chip global mungkin tidak akan hilang hingga 2023 sebagai efek mendasar dari pandemi virus corona.
Meskipun dampaknya pada produksi kendaraan seharusnya tidak terlalu parah tahun depan.
Sementara itu, sebuah laporan pada bulan Agustus lalu menetapkan bahwa Mercedes menghentikan hampir semua model tahun 2022 untuk mobil bertenaga V8 di AS karena masalah rantai pasokan global.
Namun, kabar ini dibantah oleh pembuat mobil tersebut baru-baru ini, yang mengatakan bahwa pembatalan V8 karena masalah kualitas dan bukan pasokan.
Lebih penting lagi, itu terlepas dari dorongan nyata untuk elektrifikasi seperti yang terlihat pada pameran otomotif IAA yang baru-baru ini digelar di Munchen.
Kepala Mercedes-AMG Philipp Scheimer mengatakan dalam wawancara baru-baru ini bahwa Mercedes V8 masih akan ada selama 10 tahun lagi.
Ini disebabkan karena permintaan yang sangat tinggi dari pelanggan mereka di seluruh dunia.
Sumber: Frankfurter Allgemeine Zeitung via Reuters