Program digitalisasi dalam siatem operasional perusahaan menjadi hal lazim di zaman sekarang.

Seperti yang dilakukan PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero).

Perusahaan ini melakukan berbagai program digitalisasi di berbagai lini, seperti digitalisasi di 5.518 SPBU, serta aplikasi MyPertamina yang hingga Agustus tercatat mencapai 15,2 juta pengguna.

Juga tidak ketinggalan digitalisasi pada Smart Moda Transportasi (SmartMT), termasuk juga digitalisasi mobil tangki untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan.

Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, SH C&T Putut Andriatno menjelaskan bahwa digitalisasi di Pertamina Patra Niaga menjadi salah satu program utama perusahaan yakni 6G, salah satunya adalah Go Digital.

Dengan komitmen Go Digital tersebut, saat ini Pertamina Patra Niaga terus memperluas program digitalisasinya, yakni New Gantry System (NGS), digitalisasi di Fuel Terminal (FT) atau Integrated Terminal (IT).

Galeri: Digitalisasi Pertamina

NGS adalah digitalisasi otomatisasi proses operasi di FT/IT yang sebelumnya masih dioperasikan secara manual.

Secara umum, NGS memiliki 2 (dua) aspek keunggulan, yakni secara aspek operasi serta secara aspek keamanan atau health, safety, security, and environment (HSSE).

Dari sisi proses pengisian ke mobil tangki, keunggulan NGS adalah flowrate pengisian mencapai 2.200 per menit dibandingkan sebelumnya 800 liter per menit.

Juga tidak adanya operator pengisian manual yang diganti dengan automated pump atau otomatisasi pengisian yang lebih tepat takaran dan hemat energi.

Secara tata letak dan perawatan, NGS juga menawarkan keunggulan, seperti tata letak yang lebih ringkas, misalkan sebelumnya ada 64 filling shed, dengan NGS hanya butuh 12 filling.

Tata letak ini juga dirancang untuk mendukung efektivitas antrean mobil tangki.

Penggunaan pipa juga dirancang untuk berada di atas tanah, sehingga memudahkan perawatan dan fleksibilitas.

Saat ini ada 11 Terminal yang sudah menggunakan NGS antara lain di Medan Group, Kertapati Palembang, Panjang Lampung, Tanjung Gerem Merak, Jakarta Group, Bandung Group, Balongan, Pengapon, Rewulu, Boyolali, dan Surabaya Group.

"Untuk selanjutnya kami rencanakan NGS di FT Cikampek dan FT Manggis Bali,” ujar Putut.

Selain itu, untuk maskapai penerbangan pelanggan produk Avtur, Pertamina Patra Niaga juga sedang mengembangkan Digital Ground Operation (DGO).

Dengan DGO, proses pengisian Avtur ke pesawat akan terintegrasi secara real time, mulai dari proses penjadwalan, penugasan operator, total volume Avtur saat pengisian, hingga proses pembayaran semua diatur secara digital.

"Saat ini DGO baru kami operasikan di Bandara Soekarno Hatta Jakarta, kami akan terus evaluasi dan mengimplementasikan DGO untuk di bandara lainnya,” katanya.