Brooks Weisblat dari DragTimes percaya bahwa Lamborghini saat ini kian tertinggal dari kompetitor, dalam hal akselerasi garis lurus.

Oleh sebab itu, dia menjadi pendukung wacana agar pabrikan supercar tersebut menggunakan powertrain hybrid pada model masa depan mereka.

Jika ingin mengetahui mengapa Brooks berpendapat demikian, silakan tonton drag race Lamborghini Huracan Evo versus Tesla Model S Plaid yang kami sematkan di atas.

Huracan Evo tersebut sepenuhnya standar. Mesin V10 5,2 liternya yang disedot secara alami menghasilkan 630 daya kuda (470 kilowatt) dan torsi 443 pound-feet (600 Newton-meter).

Klaim dari pabrik mengatakan bahwa coupe itu mampu melesat 0-62 mil/jam (100 km/jam) dalam 2,9 detik. Sementara, kecepatan maksimal tercatat lebih dari 202 mil/jam (325 km/jam).

Mobil ini memiliki berat kering sekitar 3.135 pon (1.422 kg).

Galeri: Tesla Model S Plaid Delivery Day

Sebagai perbandingan, Tesla Model S Plaid memiliki tiga motor listrik - satu di depan, dua di belakang - yang memiliki total output 1.020 dk (761 kW).

Spesifikasi resmi menunjukkan bahwa sedan EV ini dapat mencapai 60 mil/jam (96 km/jam) dalam 1,99 detik, dan menempuh seperempat mil dalam 9,23 detik.

Melihat perbedaan kekuatan yang begitu besar, tidak heran apabila Tesla keluar sebagai pemenang. Namun, kesenjangan waktu antara keduanya lah yang sangat mengejutkan.

Pada putaran pertama, Model S Plaid menyelesaikan drag seperempat mil dalam 9,402 detik. Sedangkan Huracan Evo butuh waktu sampai 10,834 detik.

Itu artinya, ada selisih sekitar 1,432 detik!

Putaran kedua tak jauh berbeda. Sedan listrik Tesla menempuh seperempat mil dalam 9,437 detik, sementara Lambo Huracan butuh 10,847 detik.

Kali ini, selisihnya sedikit berkurang, yakni 1,41 detik.

Terakhir, Model S Plaid membutuhkan waktu 9,491 detik untuk melahap seperempat mil pada percobaan ketiga. Huracan Evo, di sisi lain, melakukannya dalam 10,897 detik.

Selisih antara kedua mobil kian menipis, meskipun 1,406 detik tetap angka yang besar.

Dalam hal performa seperempat mil, tidak ada keraguan bahwa Brooks benar: Lamborghini sama sekali tidak mampu bersaing dengan Tesla.

Namun, akan menjadi sesuatu yang menyedihkan jika kita kehilangan geraman mesin V10 naturally aspirated dengan putaran tinggi milik sang banteng.