Kami telah mengikuti pengembangan sepeda motor hybrid Kawasaki sejak Kawasaki Team Green mengajukan paten pada Juli 2019 lalu.
Pada November 2020, Team Green (Kawasaki) memberi kami gambaran tentang perkembangannya lewat video singkat yang memaparkan filosofi di balik proyek tersebut.
Kemudian, pada April 2021, paten mengungkapkan desain baterai hybrid 48V Kawasaki yang baru.
Sekarang, Kawasaki telah mengungkap prototipe sepeda motor hybrid terbarunya itu sambil berkomitmen pada model produksi hybrid bensin-listrik 2025.
Dari sisi sasis, konfigurasi lampu depan, dan sistem pembuangan, prototipe ini terlihat seperti berbasis Ninja 400.
Kawasaki belum secara resmi mengonfirmasi dugaan kami. Tapi dengan memanfaatkan sportbike entry-level, rasanya sejalan dengan keterbatasan teknologi hybrid saat ini.
Bisa dikatakan lebih mudah bagi produsen untuk memasangkan powertrain pembakaran listrik dan internal (ICE) pada mobil.
Sedangkan untuk sepeda motor, bagaimanapun, ruang mesin adalah sumber daya yang jauh lebih terbatas.
Akibatnya, Kawasaki memasangkan twin-parallel berkapasitas kecil yang ada dengan unit tenaga listrik yang ringkas.

Sejak awal, Kawasaki telah mengembangkan proyek hybrid dengan gagasan bahwa pengendara akan memanfaatkan powertrain di lingkungan yang berbeda.
Mesin ICE cocok untuk berkendara di jalan raya, sedangkan motor listrik bekerja paling baik di lingkungan perkotaan.
Pada jalan yang berkelok, keduanya akan bekerja sama untuk memberikan yang terbaik dari kedua dunia tersebut.
Sepertinya prototipe berbasis Ninja ini akan memenuhi persyaratan tersebut sambil juga menyediakan ruang yang cukup untuk mengakomodasi peralatan baru.
Tentu saja, dengan dua powertrain, transmisi harus bekerja baik dengan kedua sistem, dan perpindahan gigi otomatis Kawasaki memperlancar transisi itu.
Fitur baru ini terdiri dari kopling otomatis, shifter bertenaga servo, dan tombol tekan untuk dioperasikan pengguna.
Begitu banyak kota di Eropa yang memperkenalkan zona nol emisi akhir-akhir ini (dan akan ada lebih banyak lagi yang akan datang).
Dengan demikian, teknologi hybrid mungkin bisa jadi media yang sempurna antara mempertahankan jangkauan dan kenyamanan sepeda motor bertenaga bensin.
Sambil mengadopsi powertrain yang lebih bersih dan lebih efisien.
Bagi sebagian orang, tahun 2025 mungkin merupakan waktu yang lama untuk ditunggu. Tetapi, sangat menggembirakan melihat kemajuan proyek Kawasaki yang begitu pesat ini.
Mudah-mudahan, kita bisa mengatakan hal yang sama untuk akselerasi motor hybrid bensin-listrik ini ketika memasuki pasar dalam beberapa tahun.
*Artikel ini dibuat oleh Mikhael Partogi Tambunan yang sedang menjalani magang.
Galeri: Kawasaki Ninja 1000SX 2022
Sumber: Cycle World, Cycle News