Dalam sebuah ajang reli, karakter lintasan dan kondisi alam menjadi tantangan utama yang harus ditaklukkan para pereli.
Perubahan cuaca tak jarang pula menjadi faktor yang membuat tantangan menjadi lebih menarik. Seperti yang terjadi pada Putaran 1 dan 2 Kejurnas Sprint Rally 2021 di Tanjung Lesung.
Untuk Kejuaraan Nasional Sprint Rally 2021, Ikatan Motor Indonesia (IMI) sudah menetapkan empat putaran dengan variasi karakter lintasan yang menarik dan lengkap.
Putaran pertama dan kedua berlangsung di Tanjung Lesung dengan karakter lintasan gravel atau tanah.
Sementara untuk putaran tiga di Bukit Hambalang dan putaran empat di Meikarta akan memiliki lintasan dengan karakter permukaan yang keras, yaitu berbatu dan aspal.

Meski berada sama-sama di Kawasan Tanjung Lesung, kondisi trek gravel antara Putaran 1 dan Putaran 2 memiliki perbedaan.
Pada putaran pertama, yang berlangsung di April lalu, lintasan berada di bibir pantai, dengan area terbuka dan memiliki kontur yang rata.
Sementara, pada putaran kedua, lintasan lebih tertutup yang dinaungi pohon-pohon dan jenis tanahnya lebih keras. Permukaan lintasannya pun berkontur naik turun dan tidak flat.
Menurut pereli Mitsubishi Xpander Rally Team, Rifat Sungkar, kedua lintasan tersebut memiliki tantangan yang berbeda.
“Pada lintasan putaran pertama, permukaannya cenderung rata sehingga pereli dapat melihat jelas arah lintasan di depan,” kata Rifat Sungkar.
“Sementara pada putaran kedua, lintasannya naik turun dan pandangan terbatas karena terhalang semak tinggi dan pepohonan. Sehingga, pace note yang dibuat navigator harus sangat akurasi.”

Pada dua putaran pembuka, Mitsubishi Xpander AP4, telah menunjukkan kehandalannya dengan meraih juara di putaran pertama dan runner-up di putaran kedua.
Dan, masih teratas dalam klasemen umum. Mitsubishi Xpander AP4 pun akan menghadapi tantangan berbeda pada putaran ketiga dan keempat.
Putaran Ketiga
Pada 13-14 November 2021, Kawasan Bukit Hambalang, Sentul, Jawa Barat akan jadi arena untuk putaran ketiga.
Ini area perbukitan yang didominasi permukaan jalan berbatu. Lintasannya naik-turun dan penuh kelokan jadi tantangan yang harus dihadapi pereli dan mobilnya.
“Saya belum mencoba treknya tapi sudah melihatnya. Dan di lintasan ini performa mobil akan dapat tantangan yang cukup besar,” ujar Rifat Sungkar.
Sementara itu, putaran keempat yang menjadi seri pamungkas Kejurnas Sprint Rally 2021, akan berlangsung di Meikarta, pada 27-28 November.
Pereli bakal menghadapi tantangan di permukaan aspal. Tak sedikit yang menganggap lintasan aspal kurang menyuguhkan tantangan menarik padahal tidak demikian.
Pada lintasan aspal, setelan mobil harus tepat mulai travel suspension (tinggi rendahnya suspensi), sistem pengereman, dan sebagainya.
Pereli juga harus mengerahkan kemampuan terbaik mereka, termasuk menyesuaikan gaya balap.
Persaingan di lintasan aspal pun juga akan menjadi lebih ketat, sebab catatan waktu setiap pereli hanya dibedakan dalam hitungan sepersekian detik saja.
“Pada lintasan aspal, mobil harus diset lebih rendah agar tidak limbung dan pereli harus menyesuaikan gaya balap terutama pengereman. Jika tidak, rem akan cepat aus dan bisa blong,” ucap Rifat Sungkar.