Inilah Mohammed ben Sulayem, pria berusia 59 tahun, salah satu tokoh paling terkemuka di dunia motorsport Timur Tengah.

Mohammed ben Sulayem juga merupakan mantan juara reli regional saat masih aktif balapan dan sekarang menjabat sebagai Presiden Federasi Motorsport Uni Emirat Arab.

Sejak 2008 ia telah menjabat sebagai Wakil Presiden FIA bidang Olahraga pada World Motor Sport Council.

Lalu, apa alasannya memutuskan untuk mencalonkan diri sebagai Presiden FIA? “Motorsport telah memberikan saya banyak, bahkan sampai sebagian besar hidup saya,” kata Ben Sulayem.

“Sebagai pembalap, selama 20 tahun, saya sudah menang 14 kali (Kejuaraan Reli Timur Tengah), kemudian menyelenggarakan balapan di daerah saya.”

“Jadi, saya yakin inilah saatnya untuk membalas budi kepada olahraga dan federasi ini. Saya bersemangat untuk membuat perubahan dan meningkatkan, mengembangkan federasi ini.”

Mohammed Ben Sulayem 1

Ben Sulayem telah mempertimbangkan pencalonannya sebagai presiden FIA untuk beberapa waktu terakhir dan pensiunnya Jean Todt setelah tiga periode menghadirkan peluang.

Dia baru-baru ini menjanjikan untuk menumbuhkan partisipasi dalam olahraga balap di seluruh dunia serta lebih banyak transparansi keuangan.

Visi Ben Sulayem dalam mengurus FIA berbeda dari Todt dan wakil presidennya Graham Stoker, yang sekarang menjadi lawan Ben Sulayem dalam pemilihan.

Perbedaan itu ada di aspek peran, yang mana ia akan mempekerjakan seorang CEO untuk menjalankan federasi.

Pada era Jean Todt dan pendahulunya Max Mosley, seorang presiden yang menjalankan operasional FIA.

Sedangkan bidang olahraga dan mobilitas (transportasi jalan) masing-masing dikelola oleh seorang sekretaris jenderal.

Visi baru ini diyakini akan menciptakan peran baru yang sangat kuat dan FIA akan berjalan lebih seperti bisnis.

Mohammed Ben Sulayem 2

"Pekerjaan yang menyangkut manajemen harian, itu bukan tugas seorang presiden. Saya tidak ingin melakukan micromanage,” ujar Ben Sulayem.

“Saya ingin menjadi presiden dan hanya memimpin, sementara pekerjaan harian akan dilakukan oleh CEO, yang bisa membawa olahraga dan divisi mobilitas berbarengan."

“Jika terpilih menjadi presiden, dia dan CEO yang ditunjuknya berjanji akan menggandakan partisipasi peserta dan seluruh pelaku balap dalam empat tahun.”

Ben Sulayem berargumen, jika Finlandia dengan populasinya yang sebesar 5,5 juta jiwa, memiliki 11 ribu pemegang lisensi kompetisi.

Maka, ada potensi pengembangan yang sangat besar di Cina dan India yang masing-masing hanya memiliki sekitar 4 ribu pemegang lisensi.

Jadi, bagaimana dia akan melakukannya? Dia mencontohkan Cross Car, yang merupakan konsep FIA untuk reli entry-level berbiaya rendah.

Cross car pada dasarnya adalah buggy off-road yang ditenagai oleh mesin sepeda motor, seperti gokar adalah pintu gerbang menuju balap sirkuit.

Mohammed Ben Sulayem 3

“Anda hanya perlu memiliki kendaraan yang terjangkau jika masih di tingkat perkenalan. Kami memulai sesuatu yang disebut Cross Car dan itu luar biasa,” ujar Ben Sulayem.

“Saya percaya itu adalah masa depan dan biayanya seharusnya hanya 8 ribu euro tapi sekarang melonjak jadi 12 ribu euro.”

“Jika Anda melihat India dan Cina, mereka memiliki mesin, mengapa kami memaksakan mereka?”

“Kami mengambil cetak birunya, kemudian memastikan kami mengawasi dan menerapkan peraturan keselamatan di dalamnya.”

“Membiarkan mereka mengikuti kejuaraan lokal dan kejuaraan regional mereka sendiri? Jika kami memasang target dalam empat tahun untuk menggandakannya, itu bisa dicapai.”

“Formula 1 dan WRC dalam kondisi bagus, mereka sangat sehat tapi dunia membutuhkan lebih dari itu.”

“Maksud saya, kita berbicara tentang tingkat lokal atau regional, Anda membutuhkan partisipasi dari masyarakat lokal.”

“Anda membutuhkan acara lokal dan acara regional. Itu hanya bisa terjadi jika kita melakukannya dengan cara yang terjangkau.”

Selain berusaha menggandakan peserta dalam olahraga motor, Ben Sulayem ingin meningkatkan kekuatan motorsport tingkat regional dan memiliki transparansi yang lebih besar di sisi keuangan Federasi.

"Dari sisi keuangan, FIA tidak sehat. Kami ingin mencoba membawa FIA kembali ke bisnis dengan cara yang positif.”

“Transparansi dan akuntabilitas sangat penting jika Anda ingin dianggap serius di dunia. Jadi misalnya, akun-akun FIA, ketika kita ingin melihatnya, sangat sulit untuk didapatkan.”

“Jadi, saya percaya kita harus mengikuti federasi terkemuka di dunia, seperti IOC, tempat kita menjadi bagiannya, Anda akan melihat semua akun terdaftar di situs mereka.”

Calon wakil presiden Ben Sulayem yang jika menang akan menjabat Wakil Presiden Bidang Olahraga adalah mantan co-driver juara reli dunia, Robert Reid.

Sementara, satu nama yang menarik perhatian adalah istri Bernie Ecclestone, Fabiana, yang mencalonkan diri sebagai wakil presiden bidang olahraga untuk wilayah Amerika Selatan.

Pemilihan presiden FIA akan berlangsung pada 17 Desember di Paris. Ini akan menjadi momen penting bagi olahraga balap karena motorsport sedang memiliki masalah besar.

Mulai masalah lingkungan hingga kebutuhan akan keragaman yang lebih besar, empat tahun ke depan akan menjadi momen penting untuk menentukan arah masa depan.

Galeri: Ford Maverick 2022 - First Drive