Porsche Indonesia menerima Sertifikat Energi Terbarukan dari Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Pihak PLN diwakili oleh Doddy B Pangaribuan, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya
Seremonial diadakan bersama acara peluncuran Porsche New Taycan Cross Turismo, pada Selasa, 26 Oktober 2021.
Renewable Energy Certificate (REC) adalah instrumen yang mewakili atribut energi terbarukan dari setiap MWh listrik yang dihasilkan dari pembangkit listrik.
Satu unit REC mewakili satu MWh. REC PLN menggunakan sistem penelusuran elektronik sehingga sangat akurat.
Ini sekalian memastikan bahwa setelah sertifikat diterbitkan, tidak dapat dibeli atau dijual ke pihak lain.
Seluruh proses telah diverifikasi untuk memenuhi kepatuhan dengan standar internasional yang sangat tinggi.
Dengan menerima sertifikasi ini, Porsche Indonesia telah membuktikan upayanya untuk mendukung PLN Indonesia.
Ini dalam rangka mencapai target nasional energi terbarukan 23 persen pada 2025 dan mencapai target nasional tingkat elektrifikasi 100 persen di masa depan.
“Kami bangga menerima sertifikat ini dan kami sangat menghargai dukungan dari PLN Indonesia pada cara Porsche Electrify kami,” kata Jason Broome, Managing Director of Porsche Indonesia.
“Hal ini merupakan awal yang luar biasa bagi kerja sama jangka panjang kami dengan PLN Indonesia.”
“Ini semua dalam rangka membangun stasiun pengisi daya kendaraan listrik, bersama partner kami, Delta.”
“Kami bertujuan untuk memberikan kenyamanan bagi pelanggan kami untuk bepergian ke seluruh daerah di Indonesia dengan kendaraan listrik Porsche mereka.”
Acara Porsche Electrify merupakan acara peluncuran Porsche Taycan Cross Turismo yang merupakan mobil listrik murni.
Formatnya SUV versi off-road yang serbaguna. Diproduksi untuk melanjutkan upaya sistematis menuju mobilitas berkelanjutan.
Edukasi Petani
Soal kepedulian lingkungan hidup, bukan hal baru bagi Porsche. Sebelumnya, Porsche dan Michelin berkomitmen pada ekstraksi keberlanjutan karet alam.
Komitmen ini dituangkan dalam proyek CASCADE. Jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia berarti Tindakan Berkomitmen untuk Pengembangan Kapasitas Petani Kecil.
Pendidikan dan pelatihan tentang praktik budidaya, keanekaragaman hayati, dan keselamatan kerja semuanya dilakukan.
Tujuannya untuk mencapai perbaikan jangka panjang dalam kondisi kehidupan dan situasi ekonomi petani kecil.