BMW M550i xDrive tidak termasuk sebagai mobil yang kami sebut slowpoke (lambat). Dengan mesin 4,4 liter, TwinPower Turbo V8, mobil ini cukup bertenaga.
Mesin twin-turbo inline-8 ini mengeluarkan output 523 tenaga kuda (390 kilowatt) dan torsi 553 pon-kaki (750 Newton-meter).
Dengan mesin yang mengeluarkan tenaga lebih besar daripada V10 E60 M5, ini adalah powertrain yang benar-benar mengesankan.
Namun, majalah otomotif Car and Driver tidak begitu terkesan ketika mereka menguji model dalam pengujian instrumentasinya.
Klaim akselerasi BMW M550i dari kecepatan 0 hingga 60 mil/jam (0 hingga 97 km/jam) bisa dicapai dalam waktu 4,1 detik, ternyata tidak terbukti.
Meskipun mobil ini bukan termasuk yang kami sebut lambat, tapi ini bukanlah mobil yang mampu mencatat waktu akselerasi 0-60 mil/jam di bawah 4,0 detik seperti diklaim pabrikan.
Majalah tersebut kemudian memutuskan menguji ulang mobil ini dan mengisinya dengan bahan bakar beroktan lebih tinggi.
Sedan eksekutif yang diupgrade ini pun akhirnya mendapatkan kinerja sedikit lebih baik daripada tes awal. Mobil ini mampu mencatat akselerasi 0 hingga 60 mil/jam dalam 3,9 detik.
Tapi, Car and Driver menilai catatan itu masih bisa lebih baik, mengingat BMW X5 M Competition yang jauh lebih berat dapat meraih hasil yang hampir sama.
Untunglah, catatan waktu akselerasi yang lebih lambat daripada yang diharapkan itu, sampai juga ke telinga BMW dan mendapatkan perhatian.
Solusi dari pabrikan asal Jerman tersebut adalah dengan memberikan pembaruan perangkat lunak (update software) melalui udara atau Over the Air (OTA).
Jadi, apakah update software OTA ini berhasil untuk BMW M550i? Jawabannya adalah ya, terbukti mobil ini jauh lebih cepat daripada sebelumnya.
Setelah itu, Car and Driver menguji ulang sedan ini untuk ketiga kalinya, dan akhirnya mendapatkan hasil yang mereka harapkan.
Waktu akselerasi 0 hingga 60 mil/jam pun makin tajam, dari 3,9 detik menjadi hanya 3,5 detik. Mobil ini juga sukses melintasi seperempat mil dalam 11,8 detik.
Kecepatan tertingginya adalah 119 mil/jam (191,5 km/jam). Itu membuatnya hanya beberapa persepuluh lebih lambat dari BMW M5 standar.
Lalu, apa yang menyebabkannya berjalan lebih lambat pada model pra-pembaruan OTA? Nah, BMW punya penjelasan untuk itu.
Ternyata, ada kesalahan yang menyebabkan kontrol stabilitas terganggu. Miskomunikasi antara unit manajemen mesin dan modul kontrol stabilitas menyebabkan pemotongan daya.
BMW menambahkan bahwa pembaruan OTA serupa juga tersedia untuk BMW 540i xDrive.
Sekarang setelah seluruh 523 tenaga kudanya aktif dan berjalan, mereka yang mempertimbangkan BMW M5 mungkin harus menjajal tenaga BMW M550i terlebih dahulu.
Dengan harga dasar 76.800 dolar AS (Rp1,1 miliar), BMW M550i ini jauh lebih terjangkau daripada rekannya yang lebih hardcore (dan lebih tangguh) itu.
Galeri: BMW M550i 2021
Sumber: Car and Driver