Koenigsegg Jesko, diambil dari nama ayah sang CEO Christian von Koenigsegg, mulai diproduksi musim panas lalu.

Hypercar itu memiliki banderol awal 2,85 juta dolar AS (Rp40,7 miliar), dengan satu opsi seharga 443.400 dolar (Rp6,3 miliar).

Ya, ini memang model yang istimewa, dan inti dari hypercar tersebut adalah powertrain-nya.

Dia menggunakan versi revisi dari mesin V8 5,0 liter twin-turbo milik perusahaan. Koenigsegg bekerja mengurangi level inersianya untuk menciptakan salah satu mesin akselerasi tercepat di dunia.

Christian mendemonstrasikan hal tersebut dalam sebuah video baru yang diunggah ke kanal YouTube resmi mereka.

Sang automaker bekerja untuk membuat mesin lebih ringan dan lebih responsif, mengembangkannya bersama Light Speed Transmission baru, yang tidak punya flywheel dan kopling tradisional, serta berat hanya 198 pon (98 kg).

Semua itu, ditambah komponen mesin yang ringan, memungkinkan unit V8 melesat dari posisi diam ke redline dalam hitungan milidetik - tepatnya 231.

Itulah waktu yang dibutuhkan mesin Jesko untuk beralih dari idle ke 7.800 rpm, garis merah pada posisi netral.

Galeri: Prototipe Pra-produksi Koenigsegg Jesko

Itu setara dengan tingkat akselerasi 31.700 rpm per detik, dan itu bahkan bukan catatan tercepat mesinnya.

Saat mobil melaju di jalan raya, dengan redline di 8.500, akselerasinya jauh lebih cepat - bisa sampai 46.000 rpm per detik.

Christian mengklaim itu adalah salah satu mesin dengan akselerasi tercepat yang pernah dilihatnya.

Mesin inersia rendah tersebut menghasilkan 1.600 daya kuda (1.193 kilowatt) dan torsi 1.106 pound-feet (1.500 Newton-meter).

Dia mendapatkan poros engkol datar 180 derajat baru, turbocharger lebih besar, serta intake yang diubah.

Pengiriman Jesko diyakini mulai musim semi mendatang, dengan rencana perusahaan untuk memproduksi hanya 125 unit.

Sebuah model berfitur lengkap akan memiliki banderol mencapai 4 juta dolar AS (Rp57,1 miliar).

Koenigsegg juga memiliki Jesko Absolute, yang diharapkan mampu menembus batas 300 mil/jam (482 km/jam) untuk menjadi model tercepat yang pernah dibuat brand Swedia itu.

Kendaraan listrik boleh saja mulai mengancam, tapi mesin pembakaran rasanya tidak akan tinggal diam.