Otomotif sejatinya adalah seni. Begitu pula sebuah mobil yang kita lihat di jalanan. Semuanya masuk dalam kategori karya seni.
Jika titel karya seni tak bisa ditautkan ke hal teknis macam mesin, suspensi, transmisi, rem, dan lain-lain, maka lihatlah bodi sebuah mobil.
Pada bagian itulah karya seni disematkan. Merancang bodi mobil kami argumenkan sebagai sebuah upaya menghasilkan karya seni.
Oke, sepakat atau tidak sepakat, kami akan lanjutkan artikel ini untuk menjelaskan judul dan foto yang terpasang di atas.
Pikiran kita akan langsung berkata, ini adalah mobil kayu. Ya memang tapi bukan mobil kayu gelondongan lalu diberi roda seperti di film kartun Flinstone.
Pihak Equator Woods di Bandung selaku pemilik mobil ini menyebutkan bahwa itu adalah sebuah Suzuki Jimny LJ80 keluaran 1981 dan setir kiri. Populer disebut Jimny Jangkrik.
Bodi aslinya diangkat untuk dijadikan contoh untuk bodi kayu yang seperti kita lihat di foto-foto di artikel ini.
Ya, ini sebuah Suzuki Jimny asli. Lengkap dengan mesin, sasis, roda, dan lain-lain yang semuanya berfungsi normal.

Kayu Sonokeling
Dijelaskan, bodi Suzuki Jimny ini memakai kayu sonokeling yang sangat keras dan kuat sehingga bisa menyamai material besi.
Dibuat pada 2017 dan menghabiskan lebih dari dua gelondongan kayu (log) yang besar. Soalnya, dari log itu, sebagian besar diambil bagian paling kerasnya.
Kayu sonokeling sendiri adalah kayu yang berasal dari pohon sonokeling yang tumbuh di Jawa. Kayu ini indah namun langka sehingga harganya mahal.
Lama pengerjaannya satu bulan. Adalah Fawaz Salim, sang seniman yang membuat ide gila ini. Sebuah mobil berbodi kayu tapi tetap berfungsi normal semuanya.
Memang, tak ada bagian di bodi yang tidak kayu. Bisa dikatakan 98 persen adalah kayu, termasuk yang ada di kabin mesin.

Bobot Dua Kali Lipat
Merujuk pada material bodi yang memakai kayu sonokeling, bobot Suzuki Jimny jadi dua kali lipat.
Dijelaskan pihak Equator Woods, diperkirakan bobot bodi yang tadinya satu ton, kini jadi dua ton.
Untuk itulah tenaga mobil pun harus ditambah. Dari keterangan yang kami dapatkan, silinder di-bore-up. Dari kapasitas awal 1.000 cc jadi 2.000 cc.
Kemungkinan, itu pula yang membuat Fawaz Salim membuat bodi Jimny Jangkrik ini dengan atap terbuka.
Bisa dibayangkan bobot yang jauh lebih berat lagi jika Jimny Jangkrik berbodi kayu sonokeling ini memakai atap tertutup seluruhnya.
Galeri: Suzuki Jimny Jangkrik Kayu
Dijual
Merujuk pada fungsinya yang normal, Jimny Jangkrik ini sering dipakai untuk semacam parade atau foto prewedding.
Namun dijelaskan, Jimny Jangkrik bodi sonokeling ini juga dijual dengan harga Rp250 juta. Anda berminat?
Jika iya, lakukan modifikasi pada kursi depan karena benar-benar kayu tanpa lapisan jadi 15 menit saja pantat sudah panas. Penumpang depan pun selalu bergeser duduknya karena licin.