Xiaomi, raksasa teknologi China yang telah menjadi terkenal di seluruh dunia dengan smartphone-nya. Kini, Xiaomi dipastikan bakal lebih terkenal lagi.
Itu karena proyek mobil listrik yang mereka canangkan beberapa tahun lagi akan sungguh-sungguh menjadi kenyataan.
Bahkan, Xiaomi telah menetapkan rencana pembangunan pabrik dengan kapasitas produksi 300 ribu unit kendaraan per tahun.
Kabar ini dilaporkan oleh E-Town Beijing, yang juga memberikan rincian tentang rencana yang diluncurkan oleh raksasa teknologi seluler ini.
Pabrik mobil listrik Xiaomi akan dibangun dalam dua fase dan akan dibangun di area pengembangan ekonomi dan teknologi Beijing.
Pada lokasi itu juga akan dibangun kantor pusat divisi otomotif, kantor penjualan, dan laboratorium penelitian Xiaomi yang baru.

Empat Model pada 2027
Produksi massal diharapkan akan dimulai dalam tiga tahun ke depan. Ini seperti mengonfirmasi rumor yang bocor pada Oktober 2021 lalu.
Jika itu belum cukup. Keterangan lain bakal mengejutkan Anda. Pertama, proyek yang diumumkan secara resmi pada bulan Maret 2021 itu akan menyedot nilai investasi besar.
Jumlahnya mencapai 10 miliar dolar AS (sekitar Rp144 triliun) selama 10 tahun. Ini angka yang luar biasa besar.
Dalam waktu dekat, Xiaomi akan membentuk divisi mobil yang akan beroperasi penuh pada Agustus dengan tujuan memproduksi mobil pertama pada 2024.
Perusahaan juga menyatakan akan membangun empat model pada 2027 dengan rincian satu model per tahun. Target produksinya 1 juta unit kendaraan hingga akhir 2027.
Kemungkinan besar ini hanya akan menjadi pabrik pertama Xiaomi karena diyakini bakap menggandeng pabrikan asal Cina lainnya, yaitu Great Wall atau Xpeng.
Jika demikian, mobil-mobil Xiaomi tak hanya keluar dari satu pabrik, melainkan beberapa pabrik sehingga produksinya akan sangat massal.
Otonomus Drive
Mobil Xiaomi diyakini akan menunjukkan fitur bantuan mengemudi yang sangat canggih atau tercanggih di antara yang lain.
Mengingat Xiaomi telah menginvestasikan 77 juta dolar AS (sekitar Rp1,1 triliun) untuk pembelian Deepmotion, sebuah startup yang terlibat dalam pengembangan sistem ini.
Soal harga mobik, kisaran masih belum jelas tapi dari kabar yang ada berada di antara 15 ribu-45 ribu euro (sekitar Rp224 juta-733 juta).