Era mobil listrik tak bisa dihindari siapa pun, termasuk Toyota. Meski Toyota sedang gencar mengampanyekan mobil hidrogen, tetap saja mereka ikutan membuat mobil listrik.

Jadilah Toyota bZ4X, mobil listrik pertama buatan pabrikan asal Jepang tersebut. Rencana besarnya, Toyota akan membuat 15 mobil listrik untuk pasar global.

Semuanya akan memakai nomenklatur bZ sebagai penanda. Namun, Toyota tak sendirian menjalankan rencana besarnya ini.

Dari kabar yang dilansir Reuters yang mengelaborasikan empat sumber berita mereka, Toyota akan menggandeng BYD untuk mewujudkan rencana tersebut.

Ya, BYD adalah pabrikan asal Cina di mana akan berposisi sebagai penyedia teknologi utama untuk mobil listrik Toyota nanti.

Galeri: Toyota bZ4x 2023

BYD, yang merupakan singkatan dari Build Your Dreams, adalah produsen mobil Cina yang berspesialisasi dalam teknologi baterai untuk kendaraan listrik.

Catatan, BYD termasuk pabrikan kuat lantaran didukung oleh Warren Buffett selaku investor utama mereka.

BYD pun sudah masuk dalam jajaran paling atas dunia sebagai pabrikan kendaraan listrik yang telah memproduksi kendaraan berbagai ukuran.

Bahkan, BYD juga termasuk dalam daftar peringkat Time dari 100 Perusahaan Paling Berpengaruh di Dunia yang dirilis pada awal 2021 ini.

Menurut sumber tersebut, baterai Blade lithium-iron-phosphate Blade BYD adalah objek utama dari kolaborasi tersebut.

Tujuannya adalah untuk menciptakan kendaraan yang terjangkau namun lapang dan berkat BYD, Toyota bisa mewujudkan impian itu.

Salah satu sumber mengatakan bahwa mobil listrik Toyota terbaru akan sedikit lebih besar dari Corolla.

Kabar lain juga mengatakan bahwa mobil listrik Toyota terbaru akan diluncurkan sebagai mobil konsep di Beijing Auto Show pada bulan April 2022.

Kemudian, akan bergabung dengan bZ4X di jajaran bZ, meskipun untuk sementara ini hanya akan dijual di pasar Cina. Harga diperkirakan di bawah 200 ribu yuan (sekitar Rp452 juta).  

Sayang, Automotive News Europe mengatakan bahwa baik Toyota dan BYD menolak berkomentar tentang kabar ini.

Meski demikian, kerja sama ini seperti sebuah keniscayaan lantaran baik Toyota dan BYD berada di posisi sama-sama membutuhkan.

Toyota butuh teknologi BYD dan kapasitas produksinya yang besar. Sedangkan BYD membutuhkan orderan dari Toyota untuk menggerakkan pabrik agar investasi jadi sehat.