Saat pengembangan mobil berpembakaran internal sudah hampir berhenti atau berjalan pelan, tidak demikian dengan mobil listrik.
Semua pabrikan, baik yang sudah mapan atau para start-up, sedang berlomba-lomba mencari cara efisiensi mobil listrik dengan menambah jarak tempuhnya.
Caranya macam-macam. Bisa dengan memakai kapasitas baterai yang lebih besar, mengurangi pemakaian energi, atau memodifikasi aerodinamika bodi.
Bahkan, dengan menambahkan mesin berpembakaran internal agar jarak tempuh makin jauh. Ini sudah diterapkan yang disebut plug-in hybrid.
Mobil plug-in hybrid pun sedang sangat dipikirkan agar makin hari makin efisien dan bisa makin menambah jarak tempuh baterai.
Salah satu pabrikan yang sangat serius mengembangkan ini adalah Audi yang dikabarkan sedang fokus merancang mesin boxer atau mesin datar untuk alasan yang sangat spesifik.
Sejatinya, pabrikan berlogo tiga cincin ini bisa saja menambahkan mesin apa pun ke mobil plug-in hybrid untuk meningkatkan jarak tempuhnya.
Tapi, seperti yang dijelaskan dalam dokumen kantor paten Jerman, pilihan mesin datar memungkinkan untuk memecahkan beberapa masalah.
Sebut saja kebisingan dan getaran. Begitu pula dengan ruang dan beratnya. Dengan kata lain, ada hal yang bisa dicapai dari pemakaian mesin boxer pada mobil plug-in hybrid.
Galeri: Skema Mesin Boxer Audi
Sudah umum bagi para insinyur untuk mengerjakan berbagai ide yang tidak pernah membuahkan hasil.
Audi mungkin hanya ingin mempelajari solusi ini, tanpa memperkirakan penerapan skala besar di kendaraan listriknya.
Memang, menambahkan mesin berpembakaran internal sekecil apa pun tidak membuat mobil itu jadi kendaraan listrik 100 persen.
BMW pernah mencobanya, sebelum meninggalkannya pada 2018 dengan berakhirnya penjualan BMW i3 Range Extender.
Dari pihak Audi sendiri belum ada keterangan soal rencana pengembangan ini dan mereka masih fokus pada mobil-mobil listrik murni.
Seperti Audi Q5 e-tron yang ditujukan untuk pasar Cina. Sedangkan untuk pasar Eropa akan ada Audi Q6 e-tron yang hadir di tahun depan.
Tampaknya, Audi tak sungguh-sungguh meninggalkan mesin berpembakaran internal meski mengaku tidak lagi mengalokasikan anggaran untuk pengembangan mesin bensin.
Mungkin, jika mesin bensin itu dipakai sebagai pemasok tenaga utama di sebuah mobil, Audi memang tak lagi demikian.
Namun, jika mesin boxer itu dipakai untuk pengisi daya baterai, layaknya di mobil plug-in hybrid, itu sangat dimungkinkan.
Sumber: Carbuzz