Beberapa bulan lalu, Rolls-Royce sudah menggoda kehadiran kendaraan listrik produksi pertama mereka.
Diberi nama Spectre, EV itu akan diluncurkan pada kuartal keempat 2023, dan diharapkan secara efektif menggantikan Rolls-Royce Wraith dalam lineup perusahaan.
Tidak banyak yang diketahui tentang Rolls-Royce senyap itu untuk saat ini.
Tetapi, sebuah laporan baru mengindikasikan bahwa dia mungkin menggunakan powertrain listrik paling kuat yang dikembangkan oleh BMW Group.
Autocar menulis artikel panjang mengenai kendaraan listrik pertama dari brand mewah Inggris tersebut, yang tidak akan dibuat berdasarkan platform milik BMW.
Sebaliknya, Rolls-Royce akan menggunakan arsitektur bespoke, meskipun mereka tidak memiliki powertrain listrik sendiri.
Mengembangkannya dari awal tentu akan menghabiskan banyak uang hingga waktu, dan Autocar melaporkan bahwa Spectre mungkin menggunakan drivetrain yang saat ini sedang dikembangkan untuk BMW iX M60.
Galeri: Rolls-Royce Spectre
Menurut laporan awal, pengaturan dual-motor baru ini akan memberikan BMW iX tersebut sekitar 600 daya kuda yang mencapai keempat roda.
Tenaga itu seharusnya cukup bagi SUV besar dan berat untuk berlari dari posisi diam hingga 62 mil/jam (0-100 km/jam) dalam waktu sekitar 4,0 detik.
Angka-angka macam itu juga dirasa pantas menjadi pengganti yang baik untuk V12 legendaris milik Rolls-Royce.
Sang automaker belum siap untuk mengungkap rincian lebih lanjut - secara resmi atau melalui wawancara - dan yang kita tahu saat ini adalah Spectre akan menjalani program pengujian komprehensif.
Tes tersebut akan mencakup sekitar 1,55 juta mil, mewakili apa yang mereka sebut sebagai penggunaan Rolls-Royce selama 400 tahun.
Model ini akan dibuat menggunakan tangan di Goodwood, pada lini yang sama dengan jajaran Rolls-Royce saat ini.
Spectre akan menjadi langkah besar pertama dalam strategi perusahaan untuk menjadi serba listrik pada 2030.
Sama seperti beberapa merek lain, termasuk Acura, Rolls-Royce juga akan melewati (skip) fase hybrid sebagai teknologi jembatan, dan akan fokus sepenuhnya pada pengembangan model EV.
Mesin V12, sementara itu, akan hidup untuk "waktu yang lama," kata CEO Rolls Torsten Muller-Otvos, baru-baru ini.
Sumber: Autocar