Pertamina Patra Niaga membuktikan komitmennya dalam menyelesaikan pembangunan 78 lembaga penyalur BBM Satu Harga sepanjang tahun 2021 sesuai dengan penugasan pemerintah.

Lembaga penyalur BBM Satu Harga itu berada di Sumatera (10 titik), 12 titik di Nusa Tenggara Timur, 6 titik di Nusa Tenggara Barat, 23 titik di Kalimantan, 9 titik di Sulawesi, dan 18 titik di wilayah Papua dan Maluku.

Yang terbaru adalah 7 lembaga penyalur BBM Satu Harga di wilayah Nusa Tenggara Timur, yang diresmikan oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif.

Peresmian lembaga penyalur BBM itu juga dihadiri Kepala BPH Migas Erika Retnowati, Direktur Logistik & Infrastruktur PT Pertamina (Persero) Mulyono, serta Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Alfian Nasution.

Menteri ESDM, Arifin Tasrif, dalam kesempatan tersebut mengatakan bahwa pemerintah senantiasa menyalurkan energi hingga pelosok negeri dengan memastikan kesetaraan harga.

Melalui BBM Satu Harga, selain memastikan ketersediaan energi, tidak ada lagi diskriminasi, harga bahan bakar makin terjangkau dan sama antara satu wilayah dengan wilayah lainnya.

Peresmian Penyalur BBM Satu Harga
Peresmian Penyalur BBM Satu Harga oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif

"BBM Satu Harga ini adalah program keadilan dan pemerataan energi, kami ingin energi dengan harga terjangkau ini dapat dinikmati manfaatnya oleh masyarakat."

"Keberadaan dan ketersediaan energi di masyarakat inilah yang akan mendorong mobilitas dan kegiatan ekonomi masyarakat,” jelas Menteri ESDM.

Kementerian ESDM mengapresiasi Pertamina dan BPH Migas yang secara bertahap dan konsisten melaksanakan Program BBM Satu Harga sehingga masyarakat di pelosok bisa mendapatkan BBM dengan harga yang terjangkau.

Dengan target hingga 573 lembaga penyalur BBM Satu Harga hingga tahun 2024, Arifin mengatakan bahwa tantangan untuk mewujudkan energi berkeadilan ini masih cukup besar.

“Saat ini sudah 321 yang resmi beroperasi, masih sekitar lebih dari 240 lembaga penyalur BBM Satu Harga yang harus dibangun selama 2 tahun."

"Kementerian ESDM, BPH Migas, dan Pertamina ingin memastikan energi ini sampai dan dapat dinikmati oleh masyarakat di seluruh pelosok negeri,” ujar Arifin.

Kepala BPH Migas, Erika Retnowati mengatakan bahwa BPH Migas mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk memastikan serta menjamin penyaluran energi terutama ketersediaan BBM yang terjangkau di seluruh pelosok negeri.

“Dari target 76 titik lembaga penyalur BBM Satu Harga di tahun 2021, terealisasi 78 titik, ini artinya melebihi target," kata Erika.

Direktur Logistik & Infrastruktur PT Pertamina (Persero), Mulyono menyampaikan dengan tambahan titik BBM Satu Harga yang diresmikan ini, sejak 2017 hingga tahun 2021 Pertamina telah mengoperasikan 321 titik BBM Satu Harga yang tersebar di 112 kabupaten di Indonesia.

Termasuk di antaranya kabupaten di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) di wilayah NKRI.