Kita kerap memuji proyek custom dari builder papan atas, tetapi mereka semua pasti memulai dari titik tertentu.
Begitu juga Brent Smedley, yang mengawali perjalanannya sebagai builder setelah membeli Ducati Monster S2R 800 2006 dengan odometer 3.500 mil (5.632 km).
Selain menekuni ilmu kedokteran olahraga di salah satu universitas lokal, builder rumahan itu belajar fabrikasi logam pada waktu senggang.
Semua pelatihan tersebut memungkinkan Smedley untuk membangun sepeda motor impiannya, yang diberi nama Antevasine.
Dari Monster yang diperolehnya tadi, Smedley mempertahankan unit Desmodromic V-twin 803cc berpendingin udara empat katup, tetapi membuang sebagian besar kerangka stoknya.
Menyisakan batok yang utuh, sang builder lantas membuat rangka luar yang kini menampung mesin perkasa dan tangki bensin buatan tangan.
Namun, dia tidak berhenti di situ. Smedley juga merakit spatbor depan, rumah sistem elektronik, dudukan alat ukur, kompartemen baterai, serta knalpot stainless steel.
Galeri: Antevasine - Ducati Monster S2R 800 2006
Smedley mempertahankan swingarm satu sisi dan wheelset 17 inci, dan juga memperbarui front end dengan triple clamp Speedymoto dan fork assembly Ducati Monster S4R.
Dia sama sekali tidak mengganggu internal Desmodromic V-twin. Tetapi ECU Microtec, velocity stack custom, dan saluran pendingin oli custom, membantu mesin tua itu bekerja lebih baik dari sebelumnya.
Agar selaras sikap agresif Antevasine, Smedley mengadopsi setang clip-on, sementara kontrol Motogadget, klaster instrumen, dan sinyal belok memberi sentuhan modern pada sang Monster.
Selain menyelesaikan fabrikasi, pengecatan, dan pemasangan kabel listrik di garasi pribadinya, Smedley meminta bantuan pihak luar untuk powder coating dan pelapis jok proyek tersebut.
Meski demikian, sang builder paruh waktu harus bangga dengan hasil akhir Antevasine, dan kerja keras yang dicurahkannya untuk build itu.
"Ini perasaan yang aneh, mendedikasikan begitu banyak tenaga dan waktu untuk satu tujuan," kata Smedley.
"Secara keseluruhan, saya tidak percaya saya bisa membangun apa yang saya anggap sebagai mesin keren, padahal memulai semua dengan keterampilan fabrikasi nol."
Sekarang, Smedley harus memutuskan apakah dia akan menyimpan atau menjual Monster Avant-Garde ini. Tetapi, sepertinya dia tidak terburu-buru.
"Saya benar-benar ingin duduk, minum satu-dua botol bir, dan berbicara dengan orang-orang tentang sepeda motor ini sebentar," tambahnya.