Apabila kita berbicara mengenai kendaraan listrik bertenaga sel bahan bakar hydrogen, Hyundai adalah pemimpinnya.

Bahkan, mobil asal Korea Selatan ini pernah menempatkan beberapa kendaraan FCV (Fuel Cell Vehicle)-nya ke dalam produksi.

Mobil Hyundai perdana bermesin FCV ini adalah Santa Fe FCEV 2001, yang digantikan oleh Hyundai Tucson FCEV pada tahun 2005, disusul oleh Hyundai ix35 FCEV pada tahun 2012.

FCV saat ini, Hyundai Nexo, yang mulai dijual pada tahun 2018, adalah model yang unik.

Sebab selain bukan kendaraan bermesin ICE yang digunakan kembali seperti yang lain, mobil ini menunjukkan komitmen Hyundai yang serius dengan hydrogen.

Pada beberapa bulan yang lalu, Genesis, divisi mobil mewah Hyundai mengumumkan bahwa mereka akan mengejar rencana elektrifikasi ganda perusahaan induk.

Rencana dibagi antara BEV (Battery Electric Vehicle) dan FCV, sedangkan model fuel cell pertamanya diperkirakan menjalani debut pada tahun 2025.

Namun, berita dari Korea Selatan menunjukkan bahwa Genesis sekarang telah menunda rencana tersebut karena keterbatasan pada teknologi dan pemasaran.

Surat kabar lokal, Chosun, menyebutkan bahwa mereka memiliki informasi dari orang dalam dan menunjukkan alasan di balik keputusan radikal ini.

Tampaknya, penundaan ini ada hubungannya dengan Hyundai yang menguji teknologi fuel cell hidrogen generasi ketiga, sebelum mendapati bahwa uji tersebut tidak memberikan hasil yang diharapkan.

Teknologi FCV baru dari Hyundai Group ini diresmikan ke publik pada bulan September lalu, dan salah satu ide pendorongnya adalah menurunkan biaya produksi sebanyak mungkin.

Hal itu adalah suatu keharusan untuk menurunkan biaya pembuatan FCV. Sehingga, hal itu cukup untuk menjadikannya sebagai proposisi keuangan yang layak dan saingan nyata untuk BEV.

Namun, artikel sumber tidak memberikan jawaban pasti tentang apa masalah yang menghentikan proyek itu.

Sumber menyebutkan bahwa proyek pada Genesis FCV dimulai lebih dari setahun yang lalu.

Hyundai sebenarnya sudah melaporkan perbaikan penting untuk teknologi fuel cell generasi ketiga ini.

Yakni dengan mengecilkan powertrain 30 persen, meningkatkan daya tahan, dan meningkatkan output beberapa kali lipat.

Sejauh ini, perusahaan tersebut masih menjaga kerahasiaan tentang semua ini, karena akan menjadi pengumuman yang sulit untuk dibuat.

Ini mengingat berapa banyak usaha dan sumber daya yang dituangkan ke dalam proyek ini selama lebih dari 20 tahun.

Bicara soal kepastian, kita harus menunggu dan melihat apakah Hyundai akan membuat pengumuman resmi mengenai keputusan penundaan ini.

*Artikel ini dibuat oleh Mikhael Partogi Tambunan yang sedang menjalani magang.

Galeri: Rekor Hyundai Nexo / Bertrand Piccard