Jika Anda merasa ingin bernostalgia atau sekedar ingin tahu tentang kemampuan mobil performa jadul, ini ada video yang bagus untuk ditonton.
Tim dari TFLclassics membeli Porsche 944 Turbo 1987 dan BMW M535i keluaran tahun yang sama, lalu mengadu mereka di lintasan drag.
BMW M535i mengemas banyak komponen dari M5, kecuali mesin. Sebagai gantinya, dia berbagi unit inline-enam 3,4 liter M30 dengan 535i standar.
Untuk kawasan Amerika Serikat (AS), mesin itu menghasilkan 182 daya kuda (136 kilowatt).
Dan, meskipun mobil ini secara spesifik berasal dari Jepang, tetapi sumber tenaganya memiliki output yang sama di sana.
Hanya pelanggan Eropa yang mendapat varian dengan kompresi lebih tinggi, sehingga bisa menawarkan 215 dk (160 kW).
Porsche 944 Turbo memakai designasi internal Porsche 951. Mobil ini menampilkan versi turbocharged dari unit empat silinder 2.5 liter versi reguler.
Pengaturan tersebut menghasilkan 217 dk (162 kW). TFLclassics membeli model ini di Kanada.
Pengujian tersebut meliputi putaran trek kecil. M535i terlihat lebih mudah dikemudikan sepanjang lintasan karena cenderung tidak oversteer.
Sebagai perbandingan, 944 Turbo gampang membuat buntutnya hang out, meskipun kendaraan tetap tampak terkendali.
Menurut user manual, 944 Turbo mampu mencapai 60 mil/jam (96 km/jam) dalam 6,1 detik.
Namun, model di dalam video sekarang berusia sekitar 35 tahun, mencatatkan lebih dari 100.000 mil pada odometernya, dan berada sekitar satu mil di atas permukaan laut.
Oleh karena itu, dia membutuhkan 8,69 detik untuk sprint 0-60 mil/jam.
Ketinggian permukaan memiliki efek lebih besar terhadap M535i.
Mobil itu tampak kesulitan berakselerasi 60 mil/jam pada trek pendek, tetapi akhirnya mencapai kecepatan tersebut dalam 11,02 detik.
Walaupun angka akselerasi terasa lambat menurut standar mobil performa modern, kedua kendaraan ini tetap menyenangkan.
Seperti yang kami sebutkan dalam siaran tahunan Festivus, mengendarai mobil yang lambat di jalanan umum bisa lebih mengasyikkan.
Sebab, Anda bisa mendorong performanya sembari mempertahankan kecepatan yang aman.
Sumber: TFLclassics via YouTube