Pasar otomotif Amerika memang sarat dengan persaingan yang ketat. Pertarungan antara produsen Jepang dan Amerika terus berlangsung sepanjang tahun.
Toyota sebagai raksasa otomotif juga mengalami pasang surut penjualan di Amerika, meski saat ini terlihat mendominasi tetapi itu bukan pekerjaan yang mudah untuk menjaga performa penjualan.
Maklum saja, karakter konsumen otomotif di Amerika memang sangat selektif meski jika sudah kepincut, mereka akan menjadi konsumen yang loyal.
Berdasarkan sumber Toyota, pabrikan Jepang ini menutup tahun 2021 dengan kenaikkan 10,3 persen dibanding tahun 2020, dengan berhasil menjual lebih dari 2 juta kendaraan.
Lexus, divisi mewah Toyota, juga mengalami lonjakan penjualan pada 2021 menjadi 304.476 unit, alias meningkat 10,7 persen dibandingkan 2020.
Itu cukup untuk melengserkan General Motors sebagai produsen mobil nomor satu di Amerika.
Namun, tahun penjualan yang kuat ditandai dengan laporan penjualan bulan Desember yang brutal – keduanya turun lebih dari 30 persen.
Galeri: Toyota FJ Cruiser Final Edition
FJ Cruiser yang dijual Toyota pada paruh pertama tahun 2021 tetap menjadi satu-satunya model yang dijual tahun lalu.
Ini adalah penjualan yang mengejutkan karena FJ menghilang dari jajaran Toyota di AS setelah model tahun 2014, dan dealer membutuhkan sedikit waktu untuk mengosongkan inventaris mereka.
Satu-satunya FJ Cruiser yang dijual tahun lalu adalah model tahun lama yang tetap dijual meski pembuat mobil mengakhiri produksinya.
Motor1 melaporkan tahun lalu bahwa Lexus telah menjual tiga supercar LFA baru pada 2019, meskipun Lexus telah memproduksi semua 500 unit pada akhir 2012.
Namun, supercar tersebut tidak terjual sebaik yang diharapkan Lexus.
Namun, persoalan itu tidak hanya dialami Toyota saja, pembuat mobil lain seperti Dodge Viper, Jeep Patriot, dan Chrysler 200 mengalami hal yang sama.
Mempertimbangkan kekurangan mobil baru tahun ini, kami berharap bahwa setiap FJ Cruiser baru yang tersisa di banyak dealer telah menemukan rumah barunya.
Kekurangan chip yang telah mengejutkan industri otomotif juga membuat Toyota merasa timpang sepanjang tahun ini.
Perusahaan mulai merasakan krisis pada akhir Agustus, yang kemudiannya memaksanya untuk menutup beberapa produksi.
Sementara pembuat mobil lainnya sudah merasakan persoalan tersebut jauh di awal tahun.
Sumber: Toyota