Pembatasan mesin pembakaran internal (ICE) yang akan datang bakal diterapkan di banyak negara. Bahkan, larangan kendaraan ICE di seluruh Uni Eropa diusulkan dimulai pada tahun 2035.

Maka dari itu, para pabrikan di benua Eropa kini mendorong perubahan menuju mobilitas listrik sepenuhnya, lebih cepat daripada tempat lain mana pun di belahan dunia ini.

Hal ini memaksa beberapa pembuat mobil untuk memikirkan kembali strategi mereka saat ini dan mempercepat dorongan mereka menuju jajaran kendaraan listrik (EV) saja.

Renault adalah merek terbaru yang mengumumkan akan sepenuhnya bertenaga listrik pada tahun 2030.

Pengumuman tersebut disampaikan langsung oleh Luca de Meo, CEO produsen mobil asal  Prancis itu.

De Meo mengatakan kepada media Automotive News, Renault akan menghentikan penjualan mobil bertenaga pembakaran mulai tahun 2030.

Merek tersebut bergabung dengan Ford, Opel, Peugeot, dan pemain besar lainnya di benua Eropa, sesuai dengan komitmen mereka untuk sepenuhnya menggunakan tenaga listrik pada akhir dekade ini.

Galeri: Renault Megane E-Tech Electric (2021)

"Renault akan menjadi 100 persen listrik pada tahun 2030 di Eropa," kata de Meo kepada wartawan awal pekan ini, dalam acara pertemuan dengan media di pusat teknis Renault dekat Paris.

Ini adalah pembaruan dari pernyataan de Meo pada musim panas 2021 lalu, yang mencakup elektrifikasi 90 persen pada 2030.

Namun, Renault mengoperasikan merek yang berbeda di bawah payung mereka dan tidak semuanya akan sepenuhnya menggunakan listrik sejak saat itu.

“Merek Dacia akan menjadi mobil listrik pada saat-saat terakhir yang memungkinkan," ujar de Meo, yang akan mempertahankan filosofi "value of money (nilai uang)".

Belum ada kabar tentang merek Lada, tetapi kami berasumsi itu akan menjadi merek terakhir dari Grup Renault yang menggunakan tenaga listrik mengingat sifat pasar di Rusia, tempat mobil itu beredar.

Saat ini, Dacia memiliki satu model listrik yang dijual dan itu adalah EV termurah di pasar Eropa.

Semua kendaraan merek lain hanya mengandalkan mesin pembakaran dengan versi LPG yang tersedia sebagai alternatif CO2 rendah.

Untuk mencapai tujuannya, Renault akan meluncurkan setidaknya empat model full-electric pada tahun 2025.

Itu termasuk Renault 5 EV, SUV kompak, crossover kecil, dan van. Ini akan bergabung dengan Renault Zoe, yang merupakan kendaraan listrik produksi massal pertama Renault, dan Megane Electric yang baru diluncurkan.

“Kami memiliki kewajiban untuk berpartisipasi dalam transisi ini," kata de Meo kepada para wartawan.