Jepang memang negara yang unik. Mereka akan membuat sesuatu yang baru, atau setidaknya solusi, dari setiap masalah yang pernah menimpa di masa lampau.

Salah satunya adalah gempa yang pernah terjadi di Jepang Timur. Pada 2011, gempa maha dahsyat melanda pantai timur laut Honshu, yang merupakan pulau utama Jepang.

Gempa berkekuatan 9,1 SR tersebut memicu tsunami, menimbulkan bencana gabungan yang menewaskan lebih dari 18.000 orang.

Hingga kini, gempa tersebut masih menjadi salah satu yang terkuat dalam sejarah negeri berjuluk Matahari Terbit itu.

Pascagempa besar yang terjadi, pemerintah Jepang belajar tentang satu hal dan mereka sudah menemukan solusi dari masalah tersebut jika kejadian yang sama terulang kembali.

Hal yang dimaksud berkaitan dengan transportasi. Ternyata, Jepang punya masalah pada transportasi mereka setelah gempa besar terjadi.

Pascagempa, sistem kereta bawah tanah yang selama ini jadi andalan masyarakat tidak berfungsi dengan baik.

Untuk menggunakan kendaraan roda empat pun tampaknya akan sulit, mengingat gempa pasti meninggalkan jejak-jejak reruntuhan yang akan berserakan di sebagian besar jalanan.

Namun, pemerintah Jepang sudah menyiapkan solusinya dengan memperkenalkan tim tanggap darurat yang akan jadi transportasi alternatif setelah gempa terjadi.  

Tim tersebut bernama Korps Sepeda Motor Tokyo Metro yang akan dilengkapi dengan sepeda motor yang tahan banting di semua kondisi.

Untuk masalah sepeda motor tahan banting, pilihannya jatuh kepada Yamaha Serow 250.

Yamaha Serow 250 merupakan kendaraan buatan Jepang yang lincah dan gesit.

Kendaraan ini berjenis motor trail satu silinder 249cc yang dikenal tangguh di segala medan untuk melintasi tempat-tempat sulit dengan mudah.

Kendaraan ini identik degan bodi ramping dan ringan serta mesinnya fleksibel dan pijakannya unggul bisa dioperasikan seperti motocross.

Hingga kini, sudah ada 60 personel yang ikut bergabung dengan Korps Sepeda Motor Tokyo Metro ini.

Mereka juga sudah berlatih untuk mengenal jalanan Jepang sebulan sekali.

Latihan yang dilakukan pun tidak sembarangan karena berada di bawah pengawasan dan izin dari polisi Jepang itu sendiri.

Tentu saja tidak ada yang berharap jika Jepang akan dilanda gempa besar lagi. Namun jika hal tersebut terjadi, armada tanggap darutat dengan Serow 250 akan siap membantu.