Hampir satu tahun berlalu sejak Daimler mengumumkan bahwa mereka akan mengganti nama perusahaan menjadi Mercedes-Benz.
Kala itu, sang raksasa otomotif Jerman tidak mengumumkan kapan perubahan nama akan terjadi.
Tetapi, kita sekarang tahu bahwa hal tersebut akan efektif mulai 1 Februari 2022, menurut laporan Bloomberg.
Pergantian nama ini dilakukan seiring perubahan industri otomotif.
Peralihan kepada Mercedes-Benz, yang terjadi setelah perusahaan melepaskan divisi truk, dirancang untuk menekankan fokus mereka untuk masa depan, yakni kendaraan tanpa emisi dan perangkat lunak.
Mengingat begitu banyak perubahan yang terjadi pada kendaraan komersial dan penumpang, Mercedes berpikir bahwa langkah terbaik adalah memisahkan tata kelola perusahaan.
Galeri: Mercedes-AMG EQS 2022 - First Drive
Mercedes juga berharap langkah ini akan mendongkrak valuasi brans mereka menjadi lebih tinggi karena fokus kepada teknologi baru dan fitur digital.
Bukan rahasia bahwa para produsen mobil tradisional menatap Tesla dan mendambakan valuasi serupa, seiring percobaan untuk beralih ke pembuatan kendaraan listrik.
CEO Daimler, Ola Kallenius - untuk beberapa hari lagi - mengatakan kepada wartawan bahwa perusahaan melakukan "perubahan nyata untuk meningkatkan hal itu."
Bloomberg melaporkan bahwa Mercedes telah mengalami peningkatan valuasi menjadi 74 miliar euro (Rp1,18 kuadriliun) - melonjak 40 persen dalam 12 bulan terakhir, bertepatan dengan peluncuran agresif kendaraan listrik baru mereka.
"Jika kami dapat meningkatkan arus kas dan kelipatan kami, ada banyak potensi untuk saham Mercedes-Benz," tambah Kallenius.
Peluncuran terbesar Mercedes tahun lalu adalah EQS - EV flagship merek tersebut.
Mobil itu sarat teknologi dan layar lebar, serta menetapkan standar tinggi untuk kendaraan listrik mewah, mengingat perusahaan membidik Tesla dan produsen EV lainnya.
Sang automaker beradaptasi dengan lanskap yang berubah, dengan memiliki masa depan yang tidak pasti. Sebab, masa depan lebih dari sekedar EV.
Layanan digital baru kemungkinan juga akan datang kepada mobil, apa pun bentuknya.
Kemudian, masih ada kendaraan otonom yang harus dipahami - dan itu membutuhkan fokus.
Harapannya, nama baru ini membantu semua rencana tersebut.
Sumber: Bloomberg