Kami telah mengikuti perkembangan Ferrari Purosangue sejak diumumkan pada 2018.

Mobil itu dijadwalkan bakal debut pada 2022, jika kita merujuk kepada roadmap masa depan sang automaker Italia.

Dan, Ferrari ternyata benar-benar mengikuti timeline perusahaan, karena mereka baru saja mengonfirmasi bahwa Purosangue akan mulai masuk produksi tahun ini.

Informasi itu kami dapatkan dari halaman 12 - dari total 30 halaman - laporan penjualan sang produsen mobil untuk periode 2021.

Lebih penting lagi, bagi pelanggan yang berhasrat mendapatkan SUV perdana bikinan Ferrari itu, bisa mewujudkan mimpi mereka pada 2023.

Sebab, pengiriman kepada pembeli akan dimulai tahun depan.

Galeri: Foto Mata-mata Ferrari Purosangue Bodi Produksi

Model lainnya yang akan memasuki produksi dari pabrikan Italia itu adalah Ferrari Daytona SP3. Supercar bertenaga V12 tersebut sudah resmi terungkap sejak tahun lalu.

Namun, dia sepertinya akan mengikuti timeline serupa dengan Purosangue, yakni produksi mulai 2022 dan pengiriman pada 2023.

Daytona SP3 bermesin dua belas silinder adalah model ketiga dalam jajaran Icona milik Ferrari - setelah Monza SP1 dan SP2.

Seri ini menginterpretasikan ulang desain klasik brand Maranello untuk era modern.

Kembali ke Purosangue, pada titik ini, Ferrari belum mengungkapkan detail spesifik mengenai model high-riding tersebut.

Namun, kita sudah cukup lama melihat beberapa prototipe-nya melakukan pengujian di Italia.

Prototipe awal tertangkap memakai kulit Maserati Levante, tetapi yang terbaru sudah datang dengan bodi produksinya - meskipun sangat tertutup dari mata-mata.

Ferrari telah mencetak rekor penjualan baru pada 2021, mengirimkan lebih dari 11.000 unit mobil secara global, dan mengalahkan angka penjualan 2020 mereka sebesar 22,3 persen.

Laporan tahunan Ferrari untuk 2021 memperlihatkan adanya peningkatan permintaan untuk model bertenaga V8.

Sebaliknya, supercar V12 mencatat grafik menurun karena berkurangnya volume produksi 812 Superfast.

Dengan kedatangan Purosangue dalam waktu dekat, kami memprediksi dia bakal memberi dorongan lebih lanjut terhadap penjualan Ferrari, seperti yang dialami kebanyakan produsen sports car setelah meluncurkan SUV.