Pada akhir Januari 2022 lalu, Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) melakukan perombakan manajemen Mandalika Grand Prix Association (MGPA).

Ricky Baheramsjah tidak lagi menjabat sebagai Direktur Utama. Posisinya resmi digantikan oleh Priandhi Satria, sosok yang sudah tidak asing dengan dunia motorsport.

Pria yang akrab disapa Andhi itu bakal memulai kiprahnya dengan tantangan besar di hadapannya.

Yakni, event MotoGP Indonesia 2022 di Pertamina Mandalika International Street Circuit pada 18-20 Maret 2022.

Persiapan dan penambahan fasilitas baru terus dikebut oleh MGPA. Termasuk membenahi sistem drainase, hingga perekrutan kembali Marshal untuk ditugaskan saat balapan nanti.

Perusahaan saudara Motor1.com edisi Indonesia, Skor.id, berkesempatan mewawancarai Priandhi beberapa waktu lalu secara eksklusif dan terbagi dalam dua bagian.

Dalam wawancara bagian pertama sebelumnya yang juga sudah kami ulas, Andhi membahas mengenai sistem travel bubble yang akan diterapkan dalam MotoGP Indonesia mendatang.

“Konsepnya (travel bubble) ya dari negara asal peserta sistem bubble ini sudah diterapkan,” mantan pembalap ini menjelaskan.

“Jadi sebelum datang ke Indonesia, peserta sudah di-bubble. Sebelum berangkat sudah menyerahan bukti PCR atau antigen yang dikirim ke Indonesia,” kata Priandhi.

Ketika berangkat, ditambahkan Priandhi, para pembalap akan menggunakan pesawat charter sehingga konsep travel bubble ini tidak terputus.

“Kemudian ketika tiba di Indonesia, mereka diisolasi satu bubble sendiri, dites di tempat, dibawa dengan satu bus yang juga satu bubble sendiri dengan sopirnya,” ucapnya.

“Lalu diantarkan ke satu hotel yang juga dijadikan satu bubble dengan sopir dan pegawai hotelnya, di situ mereka dites PCR,” ujar Priandhi.

Kalau hasilnya bagus alias negatif, mereka akan tinggal di hotel. Tapi kalau positif, menurut Priandhi, mereka akan dipisahkan.

“Para pembalap ini akan jadi satu bubble dengan kendaraan dan sopirnya, juga dibawa ke lintasan balap nantinya,” Priandhi menerangkan.

“Jadi bubble-nya ini terus bergerak bersama-sama, enggak ada yang terpisah. Sekali sudah masuk bubble, enggak bisa keluar lagi,” ujarnya.

Wawancara pertama juga berbincang mengenai berbagai hal tentang MotoGP Indonesia, termasuk antisipasi terulangnya kasus “unboxing ilegal” yang terjadi pada ajang balapan WSBK lalu di Mandalika.

Sedangkan untuk wawancara Priandhi pada bagian kedua ini, topik yang dibicarakan tetaplah banyak.

Mulai dari awal mula penunjukan dirinya untuk menduduki jabatan Direktur Utama MGPA, serta upaya dalam menjaga serta merawat Sirkuit Mandalika agar selalu dalam kondisi prima.

Priandhi juga menanggapi tantangan yang membentang di hadapannya. Bagaimana ia menjalankan tugas dan tanggung jawab pertamanya sebagai orang nomor satu di MGPA.

Yakni dengan menyukseskan penyelenggaraan MotoGP Indonesia mendatang.

Terakhir, dibahas pula kabar mengenai Pertamina Mandalika International Street Circuit yang mungkin akan menyelenggarakan kejuaraan dunia “jet darat” Formula 1 ke Tanah Air.

Seperti apa jawaban serta respons Priandhi menanggapi hal-hal tersebut? Simak secara lengkap video wawancara eksklusifnya dalam video yang kami sematkan di atas.

Galeri: BMW M MotoGP Safety Car