Salah satu hal seru dalam dunia otomotif adalah eksperimen-eksperimen yang dilakukan oleh para ahli dalam bidang ini.

Bukan hanya menghasilkan kendaraan yang unik, eksperimen demi eksperimen yang dilakukan terkadang juga kekinian dan mungkin bisa jadi solusi masalah yang ada.

Baru-baru ini, para ahli modifikasi kedaraan dari saluran YouTube Garage 54 melakukan sebuah percobaan yang benar-benar di luar nalar.

Ya, memang Garage 54 dikenal dengan eksperimen mereka yang nyeleneh. Belum lama ini mereka mengubah kursi kantor menjadi kendaraan mini, dan itu berhasil.

Tampak belum puas, Garage 54 kini dikabarkan tengah mengembangkan sebuah kendaraan yakni Lada empat silinder dengan berbahan bakar bensin dan diesel. Aneh memang, namun itulah eksperimen yang mereka lakukan.

Jika ditilik dari sejarahnya, ide membangun kendaraan bahan bakar ganda bukanlah hal baru.

Akan tetapi campuran yang paling umum adalah LPG dan CNG, tetapi sejauh ini belum pernah ada eksperimen yang mencoba menggabungkan bahan bakar diesel dan bensin.

Alasannya jelas, dua bahan bakar ini memiliki cara pembakaran yang berbeda yang membuat keduanya tidak bisa disatukan.

Bensin mengandalkan pengapian percikan, sedangkan diesel menggunakan kompresi untuk menghasilkan tenaga. Namun Vlad dan timnya di Garasi 54 nekat melakukan percobaan ini.

Ekperimen yang dilakukan Garage 54 ini bukan tanpa dasar. Sebelumnya, mereka sudah pernah melakukan pekerjaan konversi bahan bakar.

Mekanik Rusia sudah membuat mesin diesel Toyota menggunakan bensin, namun jika mereka ingin membuat mesin empat silinder Lada ini untuk berjalan pada keduanya adalah hal yang sulit.

Solusinya adalah memiliki dua karburator, satu untuk diesel dan satu untuk bensin. Anehnya, mesin menyala, dan itu mulus di awal. Tapi begitu diesel masuk ke saluran bahan bakar, mobil mulai berjalan kasar.

Mesin mulai mengetuk, dan asap biru mulai keluar dari knalpot. Akhirnya, mesin sudah cukup dan tidak mau lagi memberikan tenaga penuh.

Mesinnya tidak senang, tetapi pengaturan aneh itu masih berhasil mendorong kendaraan uji coba berjalan cukup jauh.

Vlad menyimpulkan bahwa perbedaan rasio kompresi mengakibatkan bahan bakar diesel tidak menyala seperti yang seharusnya.

Kontaminasi bahan bakar juga kemungkinan menjadi alasan mengapa mobil melaju kencang menjelang akhir. Meski begitu, kru Garage 54 menyebut eksperimen itu sukses.

 Jika tim menemukan cara untuk meningkatkan kompresi dalam dua silinder, mesin mungkin berjalan lebih mulus daripada sebelumnya.

Galeri: Lada Niva "Monster" by ZUBR