Setelah pengumuman simultan yang dilakukan Hyundai dan Genesis untuk meluncurkan 17 EV gabungan pada 2030, Kia juga siap mendongkrak upaya EV mereka.

Beberapa mungkin akan kaget mendengar portofolio nol-emisi yang diperluas itu akan mencakup bukan hanya satu, tetapi dua truk pickup.

Salah satunya adalah model "khusus", yang berarti dia akan mengendarai platform listrik bespoke.

Model lainnya adalah truk "strategis" yang dirancang untuk pasar negara berkembang, sehingga kemungkinan besar akan menggunakan arsitektur berbasis ICE.

Kia bermaksud memulai produksi peralatan listrik bespoke tersebut di Amerika Serikat (AS) mulai 2024, ketika SUV menengah juga akan memasuki jalur perakitan lokal.

Setahun kemudian, EV kecil dan menengah akan diproduksi di Eropa bersama dengan model entry-level dan menengah di India.

Penambahan baru ini semuanya akan mengikuti EV menengah yang dijadwalkan masuk produksi di Cina mulai 2023.

Galeri: Kia EV9 Concept

Konsep EV9 yang diperkenalkan pada pertengahan November 2021 di Los Angeles Auto Show akan berubah menjadi model produksi, tahun depan.

Kia menyebutkan, SUV besar ini akan membentang sekitar lima meter (197 inci) dan bisa mencapai 62 mil/jam (100 km/jam) dari posisi diam hanya dalam lima detik.

Dengan baterai yang terisi penuh, EV9 akan memiliki jangkauan maksimal sekitar 540 km (336 mil), meskipun Kia tidak menyebutkan siklus tes yang menjadi dasar angka tersebut.

Ketika konsepnya diluncurkan, beberapa bulan lalu, perusahaan mengatakan baterai EV9 memiliki daya yang cukup untuk menempuh 483 km (300 mil).

Dia juga akan menggunakan platform E-GMP dan mampu menjangkau jarak 62 mil (100 km) setelah mengisi baterai hanya selama enam menit.

EV9 juga penting untuk alasan lain karena akan mengantarkan dukungan untuk pembaruan OTA dan FoD.

Istilah terakhir adalah akronim untuk Feature on Demand, yang memungkinkan pelanggan membuka fungsi pasca-pembelian.

Tidak jelas bagaimana itu akan terjadi, tetapi ada dua skenario yang masuk akal - membayar biaya satu kali untuk mendapatkan akses permanen ke fitur yang diinginkan atau melalui paket berlangganan.

Bagaimanapun, logika memberi tahu kita bahwa barang-barang itu akan dibundel dengan mobilnya sejak awal, tetapi ada di belakang paywall.

Selain itu, EV9 akan menjadi model produksi pertama Kia yang mengadopsi AutoMode, yakni bahasa pemasaran untuk rangkaian sistem bantuan pengemudi yang canggih.

Dengan memperkuat penawaran EV mereka, brand Korea Selatan tersebut bertujuan untuk mencapai penjualan mobil listrik tahunan sebesar 1,2 juta pada 2030.

Itu meningkat 36 persen dibandingkan komitmen yang dibuat oleh perusahaan sebelumnya.

Sebagian besar dari penjualan ini - sekitar 80 persen - akan datang dari Amerika Utara, Eropa, Korea Selatan, dan Cina.

Untuk kawasan tersebut, perusahaan memproyeksikan 45 persen kendaraan yang akan dijual pada akhir dekade ini tidak lagi bermesin pembakaran.

Meluncurkan lebih banyak EV tentu butuh peningkatan pasokan baterai, dan Kia memperkirakan permintaan akan melonjak dari 13 GWh menjadi 119 GWh pada 2030.

Imbasnya, perusahaan harus memperkuat pasokan baterai sembari berupaya mengurangi biaya produksi hingga 40 persen dalam delapan tahun ke depan.

Dalam interval yang sama, tujuan lainnya adalah meningkatkan kepadatan baterai hingga 50 persen.

Pada 2030, Kia yakin akan mampu menjual total empat juta mobil (ICE + EV) per tahun, dengan lebih dari setengahnya akan dialiri listrik sampai batas tertentu.