Konflik antara Ukraina dan Rusia berdampak ke berbagai sektor, termasuk otomotif dunia.
Banyak negara Eropa mendukung Ukraina, meski ada beberapa pendapat lain yang menyebut bahwa Rusia hanya mempertahankan apa yang seharusnya menjadi milik mereka.
Bagaimana dampak konflik Ukraina-Rusia ini terhadap bisnis otomotif dunia?
Laporan menyebut, sejumlah perusahaan otomotif sudah menangguhkan operasi mereka di Rusia dan menawarkan dukungan untuk Ukraina.
Salah satunya adalah Porsche, perusahaan mobil mewah asal Jerman yang dikabarkan sudah menyumbang 1 juta euro (Rp15,7 miliar) untuk negara Volodymyr Zelenskyy itu.
Dana tersebut akan dibagikan kepada dua organisasi.
Porsi lebih besar, 750.000 euro (Rp11,7 miliar), akan disumbangkan ke UN Refugee Aid - sebuah asosiasi Jerman yang bermitra dengan UN Refugee Agency.
Itu merupakan grup yang juga menerima satu juta euro dari perusahaan induk Porsche, Volkswagen Group, untuk membantu Ukraina.
Kemudian, sisanya yang berjumlah 250.000 euro (Rp3,90 miliar) akan disumbangkan ke Ferry Porsche Foundation, dengan fokus kepada anak-anak dan dewasa muda.
"Kami sangat sedih atas kejadian di Ukraina," kata CEO Porsche Oliver Blume.
"Banyak orang butuh bantuan mendesak, meskipun ini bukan salah mereka. Oleh karena itu, kami memberikan kontribusi dan mendukung organisasi yang membantu warga di lapangan," tambahnya.
Porche dan Volkswagen Group bukan satu-satunya perusahaan otomotif ternama dunia yang menyumbang untuk Ukraina.
Akhir pekan lalu, Mercedes-Benz juga telah menyumbangkan satu juta euro kepada Palang Merah untuk bantuan khusus ke Ukraina.
Pada awal Maret, Stellantis mengumumkan sumbangan satu juta euro kepada sebuah organisasi non-pemerintah yang tidak disebutkan namanya di wilayah tersebut.
Tak ketinggalan, Ford juga mengumumkan penangguhan semua operasi di Rusia sambil menyumbangkan 100.000 dolar AS (Rp1,44 miliar) ke Global Giving Ukraine Relief Fund.
Selain sumbangan, banyak pembuat mobil telah menghentikan operasi di wilayah tersebut.
Toyota menutup pabrik manufaktur mereka di St. Petersburg sejak 4 Maret. Fasilitas tersebut bertanggung jawab membangun Camry dan RAV4, terutama untuk pasar Rusia.
Volvo, Jaguar, dan Land Rover juga sudah menangguhkan operasi di negara itu. Honda, General Motors, dan Mazda, ikut menghentikan ekspor ke Rusia.
Menurut The Wall Street Journal, Hyundai akan segera menutup pabrik di St. Petersburg, tetapi berencana untuk buka kembali pada 9 Maret.
Perang juga menambah masalah rantai pasokan bagi para pabrikan, yang sebelumnya sudah berurusan dengan krisis semikonduktor.
Wire harness dari pemasok di wilayah tersebut telah mempengaruhi jalannya produksi BMW, Audi, Porsche, dan Volkswagen.
Menurut Reuters, ada sekitar 22 perusahaan otomotif memiliki investasi pada 38 pabrik di Ukraina, mempekerjakan lebih dari 60.000 karyawan lokal.
Sumber: Porsche