Mazda memulai gelombang SUV baru mereka dengan meluncurkan CX-60 2022 untuk Eropa, Jepang, dan pasar lainnya.
Meskipun terlihat familiar, model ini mengusung mesin yang benar-benar baru, dengan menampilkan basis penggerak roda belakang yang dikenal sebagai Skyactiv Multi Solution Scalable Architecture.
Mobil ini juga tampil sebagai model plug-in hybrid pertama dari Mazda, dan dilengkapi dengan pengaturan i-Activ AWD yang terutama menggerakkan roda belakang.
Versi PHEV ini akan menjadi yang pertama memasuki pasar dengan menggabungkan mesin bensin 2,5 liter dan motor listrik.
Mazda menyebutkan, mesin bensinnya mampu menghasilkan 189 daya kuda (141 kilowatt) pada 6.000 rpm dan torsi 261 Newton-meter (193 pound-feet) pada 4.000 rpm.
Adapun motor listriknya diklaim mampu memompa 134 dk (100 kW) dan 250 Nm (184 lb-ft).
Jika ditotal, pengaturan e-Skyactiv mampu mengucurkan 323 dk (241 kW) dan torsi 500 Nm (369 lb-ft).
Galeri: Mazda CX-60 (2022)
Bagian dari "Large Product Group" yang baru dibentuk Mazda, CX-60 mampu berakselerasi hingga 62 mil/jam (100 km/jam) dalam 5,8 detik.
Kecepatan maskimal dibatasi secara elektronik pada 124 mil/jam (200 km/jam) ketika digunakan sebagai PHEV, dan 87 mil/jam (140 km/jam) saat mesin ICE dimatikan.
Mobil ini dibekali paket baterai lithium-ion 17,8 kWh yang diklaim mampu melaju sejauh 63 kilometer (39 mil) dalam sekali pengisian daya, menurut siklus gabungan WLTP.
Mazda CX-60 memiliki panjang 4.745 milimeter (186,8 inci), lebar 1.890 mm (74,4 inci), dan tinggi 1.670 mm (65,7 inci). Sementara, jarak sumbu rodanya 2.870 mm (113 inci).
Itu membuatnya terlihat sedikit lebih besar dibandingkan CX-50 baru berbasis FWD yang hanya tersedia di Amerika Utara.
Sedangkan CX-70 yang akan meluncur di Amerika Serikat (AS) diyakini memiliki bodi lebih lebar meski tetap dua baris.
Galeri: Mazda CX-60 2022
Mazda CX-60 memiliki bobot 2.070 kilogram (4.564 pon) saat menggunakan roda 20 inci, dan 2.055 kg (4.530 pon) dengan velg 18 inci dasar.
Dibalut cat Rhodium White Premium Metallic baru, CX-60 memiliki kap panjang untuk mengakomodasi mesin yang dipasang secara longitudinal.
Bicara powertrain, model PHEV yang berbasis unit empat silinder akan diikuti oleh mesin bensin inline-six dan diesel.
Dikenal sebagai e-Skyactiv X, unit bensin tersebut akan memiliki kapasitas 3,0 liter, sedangkan varian diesel berupa Skyactiv-D 3,3 liter.
Keduanya dikembangkan dengan teknologi mild hybrid 48 volt untuk memangkas konsumsi bahan bakar dan emisi.
Ketiga powertrain bekerja dengan transmisi otomatis delapan kecepatan yang baru dikembangkan, dengan kopling multi-pelat menggantikan konverter torsi hidraulis.
Dalam kasus PHEV, motor listriknya dibangun ke dalam transmisi dan bekerja langsung pada poros input untuk respons yang lebih cepat.
Jika kehabisan baterai, Anda bisa mengisi ulang dengan daya 7,2 kW.
Mazda tidak mengatakan berapa waktu yang dibutuhkan, tapi kami tahu mobil ini mendukung pengereman regeneratif.
Interiornya cukup mewah dan memberi sedikit aura Volvo, seolah menegaskan niat Mazda untuk menjadi brand premium sepenuhnya.
Tren industri untuk menggunakan lebih sedikit tombol terlihat di sini, tetapi tidak berlebihan karena Anda masih memiliki sederet kontrol fisik.
Untungnya, tidak semua terintegrasi ke dalam sistem infotainment, yang bisa dikontrol menggunakan layar sentuh 12,3 inci maupun kenop.
Klaster instrumen digital memiliki pengaturan diagonal yang sama dengan tampilan utama.
Baca Juga:
Mazda akan menjual CX-60 2022 di Jerman dalam level trim Prime, Exclusive, Homura, dan Takumi.
Harganya bervariasi, mulai dari 47.390 euro (sekitar Rp742 juta) hingga 52.890 euro (Rp828 juta).
Jika ingin cat putih, Anda bisa membayar biaya tambahan sebesar 950 euro (Rp14,8 juta).
Opsi seperti atap kaca panorama, paket bantuan pengemudi, kenyamanan jok kulit, dan paket suara akan ditawarkan juga tergantung trim.
Dalam dua tahun ke depan, Mazda akan melanjutkan tren SUV dengan meluncurkan CX-80 tiga baris yang lebih besar. Dia ditujukan buat pasar AS sebagai CX-90 versi widebody.
Sumber: Mazda