Porche tampaknya sangat serius dengan proyek mobil listrik mereka. Bahkan, perusahaan asal Jerman tersebut akan membangun SPBU listriknya sendiri (semacam SPKLU di Indonesia).

Seperti diketahui, Porche menjadi salah satu perusahaan mobil top Eropa yang turut meramaikan tren kendaraan listrik dunia.

Penjualan mobil listrik Porsche Macan sudah berjalan dan baru-baru ini, pembuat mobil tersebut telah mengkonfirmasi kedatangan mobil sport Porsche 718 bertenaga baterai yang akan hadir pada tahun 2025.

Tidak berhenti sampai di situ, target perusahaan pun akan semakin tinggi dalam satu dekade ke depan.

Dalam laporan tahunannya, CEO Porsche Oliver Blume mengatakan bahwa lebih dari 80 persen penjualan perusahaan akan menjadi EV (electric vehicle/mobil listrik) pada tahun 2030. 

Untuk mendukung ini, Blume menegaskan bahwa Porsche akan membangun infrastruktur pengisian daya sendiri.

Namun tentu saja, SPBU listrik milik Porche ini tidak sepenuhnya diinisiasi perusahaan. Mereka akan mengandeng pihak ketiga dalam proyeknya.

Galeri: Porsche Taycan GTS 2022: First Drive

Saat ini, Tesla adalah satu-satunya perusahaan mobil terkemuka di dunia yang memiliki dan mengoperasikan jaringan infrastruktur pengisian cepat DC sendiri yang disebut Supercharger.

Sementara perusahaan mobil listrik lain memilih untuk menggandeng perusahaan pihak ketiga seperti Ionity di Eropa, Electrify Canada di Kanada, dan Electrify America di Amerika Serikat. 

Selain Tesla, sebagian besar port pengisian daya publik di Amerika Serikat masih Level 2. Namun Porche tampaknya akan menghadirkan SPBU listrik yang selevel lebih baik.

Terlepas dari stasiun pengisian tersebut, Porsche sebelumnya telah mengumumkan pendirian Cellforce Group. 

Perusahaan yang baru dibentuk ini bertugas mengembangkan dan memproduksi sel baterai berkinerja tinggi untuk pembuat mobil itu.

Produksi baterai rencananya akan dimulai pada tahun 2024, dengan kapasitas awal minimal 100 MWh per tahun, atau sekitar 100 kWh per kendaraan.

Dorongan Porsche untuk elektrifikasi tentu ambisius. Ini sesuai dengan visi dan misi perusahaan induknya, yakni Volkswagen.

Sebelumnya pada 2021, Porsche sukses mencatatkan rekor penjualan dengan jumlah total 301.915 unit.

Angka tersebut 11 persen lebih banyak daripada tahun sebelumnya. Itu berkat pertumbuhan permintaan di semua kawasan penjualan global.

Sekali lagi, Cina mewakili pasar tunggal terbesar dan menikmati peningkatan delapan persen menjadi 95.671 kendaraan.

Sementara, dengan pertumbuhan tertinggi sebesar 22 persen, Benua Amerika menghasilkan 84.657 penjualan.

Untuk pasar domestik Jerman, penjualan naik sembilan persen menjadi 28.565 unit, membantu Porsche meningkatkan permintaan pelanggan di Eropa secara keseluruhan sebesar tujuh persen menjadi 86.160 unit.

Menariknya, sekitar 40 persen dari semua mobil yang dikirim di Benua Biru pada 2021 adalah plug-in hybrid atau listrik murni.