Chrysler merupakan salah satu brand otomotif yang ingin sepenuhnya beralih ke tenaga listrik sebelum akhir dekade ini.
Namun, perusahaan Amerika Serikat itu masih belum memiliki model EV produksi dalam lineup mereka.
Hal itulah yang bakal berubah pada 2025, ketika mobil listrik massal pertama dari Chrysler akan diluncurkan.
Sang automaker sudah mengisyaratkan rencana tersebut pada CES 2022, Januari lalu, lewat Airflow Concept.
Dan, sekarang, versi terbaru dari prototipe listrik yang sama juga melakoni debut resminya.
Selama tahap awal pengembangan konsep itu, beberapa varian desain potensial diciptakan, termasuk apa yang disebut Chrysler sebagai Airflow Graphite Concept.
Ini pada dasarnya kendaraan yang sama seperti pendahulunya - terutama di bawah kulit - tetapi dengan front end yang sedikit dimodifikasi dan finishing berbeda.
Perbedaan paling menonjol di bagian depan adalah elemen pencahayaan gril yang tidak memiliki outline dari lencana bersayap milik Chrysler.
Galeri: Chrysler Airflow Graphite Concept
Hal yang juga perlu diperhatikan adalah eksterior kendaraan kini dicat dengan warna Galaxy Black, terinspirasi dari "pola pikir urban nan canggih, yang merasa nyaman saat menavigasi di tengah kota besar."
Aksen Cyprus Copper dapat dilihat pada pinggiran pintu atas dan permukaan tertentu dari velg 22 inci - yang memiliki desain keseluruhan serupa dengan versi konsep sebelumnya.
Masuk ke kabin, warna yang mendominasi adalah Ice Grey dengan trim kontras dalam rona Cyprus Copper yang sama.
Chrysler menjanjikan fitur-fitur dan finishing premium di seluruh kabin, menciptakan "ruang yang nyaman antara rumah dan kantor."
Seperti pada konsep Airflow lama, EV ini memiliki layar individual untuk setiap penghuni interior dan sistem infotainment-nya dapat menerima pembaruan software over-the-air.
Masing-masing penumpang bahkan dapat melakukan panggilan video dengan kamera built-in.
Aspek teknologi yang ditonjolkan oleh konsep ini adalah apa yang disebut sistem STLA AutoDrive, yang memungkinkan kemudi semi-otonom Level 3.
Dikembangkan bersama BMW, ini merupakan serangkaian sistem driver-assistance yang memungkinkan pengemudi membiarkan kendaraannya mengambil semua keputusan di jalan dalam keadaan tertentu, termasuk di tol atau jalan raya akses terbatas.
AutDrive pada dasarnya memungkinkan pengemudi lepas tangan dari setir untuk melakukan aktivitas lain.
Selanjunya, seperti yang sudah disebutkan di atas, powertrain Airflow Graphite tidak berubah dari konsep versi lama.
Itu berarti ada dua motor listrik, satu untuk setiap gandar, memberikan kemampuan penggerak semua roda dan output puncak sekitar 400 daya kuda (300 kilowatt).
Namun, desainnya memungkinkan Chrysler untuk memasang motor penggerak listrik yang lebih besar dan lebih kuat, mengisyaratkan versi performa tinggi potensial.
Dalam sekali pengisian daya, Chrysler listrik ini diperkirakan dapat menempuh jarak antara 350 dan 400 mil (563 dan 643 kilometer).
Sumber: Chrysler