Perjalanan mudik tentunya bukan sembarangan perjalanan. Yang pasti perjalanan mudik bakal butuh perhitungan yang akurat, baik dari segi finansial, waktu, dan yang lainnya.

Salah satu hal yang perlu diperhitungkan para pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi adalah konsumsi bahan bakar.

Seorang pengendara harus bisa mengukur sejauhmana kemampuan kendaraannya dalam menempuh perjalanan.

Bagi yang mudik ke Jawa Tengah atau Jawa Timur, bahkan keluar Jawa, tentunya perlu perhitungan ekstra dalam mengisi bahan bakar untuk kendaraannya, termasuk juga memperhitungkan potensi kemacetan yang juga menguras BBM.

Konsumsi bahan bakar ini harus diperhitungkan secara akurat agar pemudik terhindar dari kondisi kehabisan bahan bakar di tengah perjalanan yang bakal bikin repot.

Memang, saat ini Pertamina sudah mempersiapkan armada motor yang akan mengantar BBM bagi kendaraan yang kehabisan bensin di jalan Tol Trans Jawa.

Tapi, hal itu tetap saja merepotkan dan mengganggu kenyamanan perjalanan.

Terkait dengan hal tersebut, provider jalan tol Jasa Marga membuat simulasi perhitungan konsumsi bahan bakar saat menempuh perjalanan di ruas jalan Tol Trans Jawa.

Dalam buku saku digital Mudik Aman, Mudik Sehat yang dirilis Jasa Marga dijelaskan mengenai jarak tempuh kendaraan dalam kondisi full tank.

Simulasi itu menggunakan mobil jenis MPV dengan kapasitas tangki BBM 55 liter yang diisi penuh dari Jakarta (Cawang) menuju Semarang.

Jarak Jakarta-Semarang melalui Tol Trans Jawa bisa ditempuh sejauh 421 km. Dari simulasi tersebut dapat diperkirakan kapan kendaraan harus masuk SPBU untuk mengisi BBM.

Simulasi tersebut menyebutkan kendaraan bisa mengisi BBM kembali di SPBU yang ada di rest area KM 207 A atau maksimal mengisi di SPBU rest area KM 379 A.

Dalam simulasi tersebut, Jasa Marga juga mencantumkan daftar lokasi rest area di Tol Trans Jawa dan Bandung yang memiliki SPBU, baik yang berada di jalur dari arah Jakarta atau sebaliknya.

Simulasi tersebut tentunya tidak bersifat mutlak. Banyaknya konsumsi bahan bakar tentunya dipengaruhi banyak hal, misalnya beban yang diangkut, kondisi lalu lintas, kondisi kendaraan hingga bagaimana perilaku pengemudi dalam berkendara.

Namun, dengan simulasi tersebut setidaknya bisa memberikan gambaran mengenai perhitungan mengisi BBM saat mudik nanti.