Kabar gembira, akan ada versi Nismo performa tinggi dari Nissan EV di masa depan. Pernyataan itu meluncur dari  Chairman Nissan Eropa, Guillaume Cartier.

Namun, model pertama yang akan mendapatkan treatment sporty tersebut masih belum diketahui.

"Nismo adalah aset yang kami miliki, dan sesuatu yang ingin kami revitalisasi. Apakah kami akan memiliki beberapa mobil dengan turunan Nismo? Jawabannya adalah ya," kata Cartier kepada Top Gear.

Galeri: Nissan Leaf Nismo RC

Dia mengindikasikan, Nismo EV nantinya akan mendapat pembaruan suspensi dan powertrain.

Itu adalah resep yang sama dengan tweak untuk kendaraan bertenaga pembakaran bermerek Nismo.

"Intinya, ini bukan gimmick. Jika menggunakan ekspresi dalam Bahasa Inggris, itu bukan 'lipstick on a pig.' Jadi, rencana ini membutuhkan investasi untuk memastikan Anda membawa performa," tambah Cartier.

Nissan sebenarnya sudah membuat beberapa EV bermerek Nismo. Leaf Nismo RC, misalnya, adalah mobil trek dengan banyak iterasi.

Versi terbaru memiliki dua motor listrik berkekuatan 161 daya kuda (120-kilowatt) yang menggerakkan gandar depan dan belakang.

Output tersebut memungkinkannya mencapai 62 mil/jam (100 km/jam) dalam 3,4 detik.

Perusahaan asal Jepang itu juga pernah menghadirkan Leaf Nismo versi jalan raya.

Mobil itu menerima tune lebih sporty untuk komputer yang mengendalikan powertrain, revisi suspensi, dan pengaturan berbeda untuk power-steering listriknya.

Francois Bailly, Senior VP Chief Planning Officer Nissan untuk kawasan AMIEO, baru-baru ini menyatakan minat untuk membangun sports car listrik dengan baterai solid-state.

Meski begitu, dia mengindikasikan proyek tersebut bukan prioritas utama saat ini.

Nissan saat ini memang memiliki prototipe untuk baterai solid-state bikinan perusahaan.

Sebuah kendaraan produksi yang menggunakan teknologi itu diprediksi akan tiba pada 2028.

Mulai 2023, Nissan berencana hanya memperkenalkan kendaraan listrik saja di Eropa.

Model-model tersebut pada akhirnya akan menggantikan lineup mesin pembakaran yang ada saat ini.

Pada 2026, sang automaker ingin 75 persen dari volume penjualan di Benua Lama dialiri listrik.

Sementara di Amerika Serikat (AS), Pabrik Perakitan Kendaraan Canton milik Nissan di Mississippi akan mulai membangun dua EV pada 2025.

Salah satunya akan memiliki branding Nissan, dan yang lain menjadi produk Infiniti. Paket baterainya juga akan berasal dari pabrik tersebut.