Tampaknya makin banyak produsen mobil yang berupaya mendorong citra perusahaan ke upmarket.

Setelah Mini dan Mazda, kini ada Jeep yang ingin memposisikan ulang brand mereka sebagai opsi premium.

Dalam kasus Jeep, itu berarti mengubah merek yang sudah premium menjadi lebih premium.

Itu pula yang dikatakan Bill Hayes, VP senior Stellantis untuk penjualan, pemasaran, serta operasi regional di India dan Asia Pasifik, kepada CarExpert.com.

Jeep sudah membuat langkah serupa di Amerika Serikat (AS) dengan memperkenalkan Wagoneer baru, yang hadir tanpa lencana tradisional perusahaan.

Hal itu memang disengaja, seperti yang diinginkan Jeep. Sementara, Grand Wagoneer diproyeksikan menempati ruang premium baru bagi brand tersebut.

Galeri: Jeep Wagoneer 2022

Untuk kawasan Australia, itu berarti memangkas trim entry level, menjadikan Compass seharga hampir 40.000 dolar (Rp410,3 juta) sebagai model dasar.

Jeep Australia menyetop Renegade di negara itu pada 2020.

Perusahaan juga meningkatkan pengalaman dealer untuk para pelanggan di Negeri Kangguru, membuatnya lebih menarik sekaligus mendongkrak aktivitas online.

Hayes mengatakan bahwa Jeep kini memiliki "fokus yang besar terhadap pengalaman pelanggan."

Mereka membuat upaya serupa di AS selama beberapa tahun terakhir, mendorong hadirnya dealer Jeep mandiri atau showroom khusus Jeep.

Sampai saat ini, perusahaan terus meminta dealer mereka untuk membangun showroom mandiri, yang bakal menarik pelanggan.

Seperti brand lainnya, Jeep juga sedang merangkai jalan menuju elektrifikasi. Ini menjadi salah satu faktor yang mendorong mereka ke ruang premium-mewah baru.

Transisi tersebut jelas tidak murah. Dan, dengan pelanggan yang terus membeli crossover dan SUV, masuk akal jika mereka terus menaikkan harga dan pengalaman di dealer.

Wagoneer baru akan berubah menjadi hybrid pada 2025, dan tidak akan ada lagi mesin V8 di bawah kap model performa perusahaan.

Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi di masa depan, tetapi industri ini berubah dengan cepat.

Jeep mencoba beradaptasi, di saat banyak pelanggan tertarik pada kendaraan mereka. Namun, tak ada jaminan bahwa pelanggan akan setia.

Meningkatkan pengalaman di berbagai aspek merupakan salah satu cara untuk menjaga hubungan tersebut.